Monday, June 28, 2010

Tips Wawancara Kerja dan Negosiasi Gaji

Postingan ini ingin bantu kalian yang masih bingung bagaimana harus bersikap / tindakan apa yang harus dilakukan saat proses wawancara, biasanya ini untuk fresh graduate yang sama sekali "buta" tentang dunia kerja, bahkan temen gue pun masih ada aja yang ngga bisa melakukan nego atau masih gugup saat wawancara (sebenarnya gugup pada saat wawancara itu wajar), semoga membantu ya, bahan ini pun saya dapat hasil googling, biar mempermudah kalian saja, teman-teman saya khususnya biar gampang klik linknya, silahkan dipelajari:

Tips Menghadapi Wawancara Kerja

http://www.muhammadnoer.com/2009/05/interview-wawancara/

Inti dari wawancara adalah untuk memastikan apakah seorang kandidat sesuai dengan hasil tes sebelumnya dan dengan CV yang dituliskan. Wawancara juga berguna untuk bertemu langsung secara fisik dengan seorang kandidat serta mengetahui sikap dan cara berpikirnya. Wawancara bisa membuat interviewer semakin yakin Anda adalah orang yang tepat dan sebaliknya bisa pula menjadi ragu karena kualitas diri Anda tidak sesuai dengan CV atau hasil tes sebelumnya.

Persiapan

Persiapan yang baik adalah kunci keberhasilan. Faktanya, banyak orang tidak memiliki persiapan khusus ketika akan menghadapi wawancara kerja. Ingat, dalam proses seleksi, wawancara merupakan tahapan akhir untuk memastikan apakah seorang kandidat layak atau tidak. Dengan melakukan persiapan yang baik, maka peluang untuk diterima akan menjadi lebih besar.
Apa saja yang harus dipersiapkan ketika menghadapi wawancara kerja? Daftar berikut mudah-mudahan bisa membantu Anda:
  • Pelajari kembali CV Anda dan fokuskan pada bagian-bagian yang relevan dengan pekerjaan yang dituju. Persiapan ini akan memudahkan kelancaran Anda dalam menjawab terkait apa-apa yang telah Anda tuliskan di dalam CV.
  • Pelajari perusahaan yang akan Anda masuki. Cari tahu dari teman, tetangga, website atau sumber-sumber lainnya. Apa saja produknya? Apa visi dan misi perusahaan tersebut? Karyawan seperti apa yang mereka harapkan? Memiliki informasi yang banyak tentang perusahaan yang akan dimasuki akan membantu kita untuk antusias dalam wawancara, sekaligus memiliki minat yang kuat untuk bekerja.
  • Pastikan waktu, tempat, dan siapa yang harus dihubungi untuk proses wawancara. Rencanakan keberangkatan Anda agar tiba tepat waktu. Jangan sampai hilang kesempatan hanya gara-gara datang terlambat.
  • Latih beberapa pertanyaan sulit dan bagaimana Anda akan menjawabnya. Ini akan menghemat waktu dan Anda tidak perlu berpikir terlalu lama ketika perekrut menyampaikan pertanyaannya.

Menghadapi Wawancara

Akhirnya tibalah saat ketika Anda dipanggil dan memasuki ruang wawancara. Ini adalah saat-saat mendebarkan bagi seorang pencari kerja apalagi jika belum memiliki pengalaman diwawancarai sebelumnya.
Dalam menghadapi wawancara, tunjukkan rasa percaya diri namun tetap santun. Ingat Anda mungkin membutuhkan pekerjaan tersebut, tapi jangan lupa perusahaan juga membutuhkan Anda. Jangan minder sekaligus jangan takabur.
Di awal wawancara, biasanya Anda akan diminta memperkenalkan diri. Manfaatkan kesempatan ini dengan baik. Ceritakan siapa diri Anda, latar belakang pendidikan dan pekerjaan sebelumnya serta mengapa Anda melamar pekerjaan tersebut. Jangan terlalu singkat karena perekrut sebenarnya ingin mendengarkan Anda. Tapi jangan pula terlalu panjang sehingga perekrut menjadi bosan. Perhatikan bahasa tubuh interviewer apakah dia sudah merasa cukup dengan jawaban Anda atau belum.
Untuk bagian perkenalan, ada baiknya telah Anda latih sehingga sudah dapat ditentukan apa yang mau diceritakan dan apa yang tidak.
Wawancara adalah proses komunikasi dua arah. Interviewer bertanya dan Anda menjawab. Dalam setiap komunikasi kedua belah pihak harus saling menghargai. Jadi dengarkan baik-baik pertanyaan yang diajukan. Pahami terlebih dahulu maksud pertanyaan interviewer sebelum Anda mulai menjawab. Jika Anda merasa kurang jelas dengan pertanyaannya, jangan ragu-ragu untuk bertanya atau melakukan konfirmasi. Hal ini penting dan interviewer biasanya akan senang hati mengulang pertanyaannya. Jangan menjadi orang sok pintar yang menjawab meskipun pertanyaannya sendiri belum jelas.
Bagaimana jika Anda tidak mengetahui jawaban atas sebuah pertanyaan? Ada orang yang memaksakan menjawab dan berputar-putar ke sana kemari dalam usahanya memberikan jawaban. Ini adalah cara yang keliru. Interviewer akan memandang Anda sebagai orang yang memaksakan diri padahal tidak tau. Gunakan cara yang lebih elegan. Jika Anda benar-benar tidak tau jawaban sebuah pertanyaan yang sulit, maka Anda bisa memberikan sedikit penjelasan tentang apa yang Anda ketahui dan mengakui untuk bagian tertentu yang ditanyakan Anda belum mengetahui jawabannya saat ini. Interviewer akan lebih menghargai pernyataan jujur ketimbang jawaban yang dipaksakan.

Apa Yang Ingin Diketahui Oleh Interviewer?

Pada dasarnya interviewer ingin menggali dari seorang kandidat untuk memastikan apakah orang tersebut cocok dengan pekerjaan yang ditawarkan atau tidak. Karenanya interviewer akan bertanya, melakukan konfirmasi, ataupun meminta penjelasan atas apa-apa yang pernah Anda lakukan sebelumnya. Sekaligus interviewer juga mungkin bertanya atas pandangan Anda terhadap suatu hal.
Dalam banyak wawancara, Anda akan ditanyakan tentang apa yang pernah dilakukan di masa lalu. Hal ini berguna sebagai prediksi atas kemampuan dan kinerja Anda di masa mendatang. Karenanya Anda harus menceritakan apa yang pernah Anda lakukan, bagaimana prosesnya, apa yang dipelajari dari keberhasilan atau kegagalan.
Gunakan kalimat aktif yang menjelaskan apa yang Anda telah lakukan dan hasil yang diperoleh. Jangan menjelaskan apa yang akan Anda lakukan di masa yang akan datang karena bagi interviewer hal tersebut tidak relevan.
Hal paling penting Anda kuasai adalah apa yang telah dipelajari dari pengalaman kerja sebelumnya dan bagaimana Anda memanfaatkan pengalaman tersebut. Anda juga perlu mengingat prestasi khusus yang telah diperoleh di masa lalu. Tidak hanya itu, kuasai hal-hal tertentu baik berupa tantangan terberat, kegagalan, maupun pencapaian dari setiap pengalaman sebelumnya. Dengan cara ini interviewer akan mendapatkan informasi berharga dari Anda.

Menghadapi Pertanyaan Sulit

Adakalanya interviewer mengajukan pertanyaan sulit yang tidak Anda duga. Sebenarnya pertanyaan sulit tersebut masih bisa diduga jika Anda telah melakukan persiapan. Berikut adalah beberapa pertanyaan yang perlu Anda renungkan dan cari jawabannya sebelum hadir dalam sebuah wawancara kerja. Pertanyaan ini mungkin ditanyakan oleh seorang interviewer dan dengan persiapan yang baik Anda bisa memberikan jawaban yang mengesankan. Ingat, pertanyaan ini kadang tidak mudah dan Anda perlu menggali jauh ke dalam diri Anda sendiri untuk menemukan jawabannya:
  • Mengapa Anda memilih melamar pada pekerjaan ini?
  • Apa yang Anda sukai dan tidak sukai dari pekerjaan Anda sebelumnya?
  • Mengapa Anda meninggalkan pekerjaan yang dimiliki sekarang?
  • Kesuksesan seperti apa yang Anda bayangkan dalam 5 tahun ke depan?
  • Apa kelebihan diri Anda sehingga layak diterima di perusahaan ini dibandingkan kandidat lainnya?
  • Apa kelemahan terbesar diri Anda? Bagaimana Anda mengatasinya?
  • Apa yang Anda cari dari pekerjaan yang dilamar sekarang?
  • Persoalan apa yang pernah Anda hadapi di pekerjaan sebelumnya? Bagaimana Anda menyelesaikan persoalan tersebut?

Penutup

Demikianlah sekelumit yang dapat saya ceritakan untuk menghadapi wawancara kerja. Dalam pengalaman melakukan wawancara, saya sering menemukan kandidat yang sebenarnya baik secara akademis, skill, dan pengalaman namun tidak bisa menjelaskan dengan baik hal-hal tersebut dalam proses wawancara. Ada kalanya interviewer masih bisa membaca potensi dalam diri seorang pelamar yang seperti itu dan menerimanya. Namun tak jarang potensi tadi tertutupi dan interviewer lebih memilih kandidat lain yang meyakinkan.
Selamat menghadapi wawancara kerja. Semoga sukses buat Anda.

10 Tips Terbaik Wawancara Kerja

Written by Mr. Endi on December 23, 2009 – 10:30 am

Banyak hal yang sangat menentukan bagi pemburu lowongan kerja dapat menemukan suatu pekerjaan yang diharapkan. Dari sekian banyak hal dan banyak faktor tersebut, sudah tidak dipungkiri lagi bahwa sesi dalam wawancara atau bahasa ng-trendnya juga dikenal dengan isitilah interview sangat menentukan keberhasilan seseorang untuk merebut dan mendapatkan lowongan kerja yang tersedia.
Baik berikut ini adalah 10 tips terbaik yang harus kita cermati jika kita menginginkan sesi Tanya jawab, sharing, dan perbincangan dari suatu sesi wawancara dapat berjalan dengan baik dan sesuai yang kita harapkan:
  1. Hal pertama yang amat sangat penting harus dilakukan adalah mendapatkan konfirmasi yang jelas tentang dimana dan waktu sesi wawancara akan dilakukan minimal sebaiknya sehari sebelum wawancara kerja dilaksanakan. Hal ini bertujuan agar kita tidak tergopoh-gopoh sesaat sebelum sesi wawancara dilakukan, karena kita bisa memperkirakan kapan waktu berangkat dari tempat tinggal dengan tepat sehingga tidak terlambat.
  2. Memilih pakaian yang kita rasa paling tepat sesuai tema perusahaan tempat kita akan melakukan wawancara. Biasanya sih sering direkomendasikan untuk memakai dan mengenakan pakaian formal terbaik yang kita miliki. Namun tidak harus juga memakai pakaian formal karena jenis pakaian sangat tergantung dari lowongan tempat kerja yang kita incar. Jangan lupa juga untuk menyakinkan diri kita memiliki kualitas pribadi yang tinggi dengan memperlihatkan sikap-sikap sederhana yang positif seperti misalnya berjabat tangan dengan erat penuh  optimis, melakukan tatapan mata dengan penuh percaya diri, dan tidak ada salahnya sesekali senyum.
  3. Kemudian sangat disarankan untuk melakukan pencarian informasi hal-hal apa saja yang dibutuhkan ketika melakukan wawancara, seperti misalnya bagaimana model interview yang akan dilakukan (panel interview atau one on one interview), informasi sekilas tentang perusahaan tempat yang menyediakan lowongan yang kita incar, analisis apakah perlu membawa contoh pekerjaan yang pernah kita lakukan sebelumnya, jika dalam interview ada tes atau ujian maka sebaiknya tidak ada salahnya mengetahui prosedur bentuknya dengan baik, dan masih banyak lagi informasi penting lainnya yang sebaiknya kita ketahui sehingga kita benar-banar telah siap untuk melakukan wawancara.
  4. Coba diskusikan dengan teman yang kita percayai tentang resume, CV, surat lamaran, atau berkas file lainnya yang kita kirim ke calon perusahaan yang menginterview! Hal ini bertujuan untuk menganalisa perkiraan pertanyaan yang mungkin akan diajukan oleh pewawancara kerja, dimana biasanya sebagian besar pertanyaan tersebut berasal dari data diri kita yang telah diterima oleh perusahaan. Dengan melakukan hal ini maka kita dapat mengantisapasi dalam menjawab pertanyaan yang diajukan lebih baik lagi.
  5. Memiliki argument dan pendirian yang jelas tentang diri kita yang dapat kita berikan kepada perusahaan. Terkadang pelamar sering demam panggung atau grogi ketika wawancara, sehingga tidak dapat mengungkapkan argument pribadi dengan baik. Pihak pewawanca dalam seharinya mungkin dapat menginterview ratusan pelamar, oleh karena itu kita harus tegaskan pendirian yang dimiliki dengan tegas dan menarik.
  6. Persiapakan diri untuk dapat memiliki kemampuan berbicara dengan baik, namun biasanya kemampuan berbicara dengan baik ini sangat susah dimiliki dalam waktu instant. Oleh karena itu sebaiknya sejak dini untuk melatih kemampuan ini seperti misalnya lebih banyak bersosialisasi dengan orang dan rajin menelaah atau membaca informasi baru (seperti membaca koran, mengikuti seminar, dll). Kemampuan berkomunikasi dengan baik sangat diperlukan terutama untuk mengantisipasi ternyata pertanyaan yang diajukan lebih memakan waktu yang diperkirakan sehingga dalam kasus ini kemampuan berkomunikasi kita akan benar-benar akan diuji!
  7. Melakukan latihan sendiri dalam menyampaikan materi yang akan hendak kita sampaikan. Hal ini diperlukan karena terkadang dalam suatu wawancara, pelamar terkadang diminta untuk melakukan presentasi tentang dirinya sendiri. Lakukan presentasi dengan baik dimana sebaiknya jelas, sederhana dan tegas. Jangan menyampaikan presentasi terlalu lama atau sebaliknya terlalu singkat.
  8. Dalam akhir sesi wawancara, biasanya kita diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan. Dalam hal ini sebaiknya kita mempersiapakan pertanyaan sebelum sesi wawancara dilakukan. Persiapakan pertanyaan dengan baik dan tepatm, jangan keluar ke pertanyaan yang tidak jelas. Ajukan pertanyaan misalnya tentang program latihan yang kita dapatkan terkait dengan posisi pekerjaan yang ditawarkan, peluang kesempatan berkarir di perusahaan tersebut,  dll.
  9. Tidak ada salahnya untuk membawa catatan kecil, hal ini berguna untuk mencatat hal-hal yang penting. Jangan malu-malu untuk melakukan hal ini, selain kita akan terlihat professional, catatan ini juga akan berguna sebagai panduan pembelajaran untuk pengalaman menghadapi interview lagi kedepannya jika kita ditolak oleh perusahaan yang kita incar sekarang.
  10. Setelah melakukan wawancara, sebaiknya segera melakukan follow up dengan baik (tapi ingat jangan berlebihan yang dapat memperlihatkan kita jobless). Jangan lupa memberikan pandangan mata dan tersenyum dengan baik dan percaya diri, menunjukkan kita tampak professional, sesaat meninggalkan ruang wawancara. Kirim surat ke pewawancara, bahwa kita serius berminat akan lowongan kerja tersebut maksimal 1×24 jam setelah wawancara.
  

Manajemen Produktivitas & Pengembangan Diri akhmadGuntar.com

Tips Negosiasi Gaji pada Tes Wawancara Kerja

 Idealnya memang, pembicaraan terkait gaji baru bisa dilakukan jika pelamar kerja sudah tahu betul dia mau ditempatkan di posisi mana, dan apa saja tanggungjawabnya. Tapi sialnya, tak jarang employer merasa perlu menghemat waktu mereka dg melakukan penyaringan sejak dini.

Anda tentunya menginginkan gaji yg lebih besar ketimbang yg sudah Anda terima sekarang, itu udah jelas. Untuk itu, ketika ditanya tentang riwayat gaji, sebaiknya Anda benar-benar sudah tahu berapakah yg sebetulnya Anda sudah dapatkan sekarang. Saya pertegas lagi: Pastikan Anda tahu berapa banyak sih sebenarnya benefit yg Anda peroleh. Beneran, banyak orang yg ndak tau lho. Meskipun semua orang bisa nyebutkan dia dapat berapa per bulannya, tapi banyak yg lupa memperhitungkan penghasilan tahunan, termasuk juga kompensasi non-gaji seperti tunjangan kesehatan, bonus, bagi hasil, dana pensiun, training pengembangan diri, dan yg lainnya. Padahal hal2 seperti itu aja sudah bisa nambah sampe 25 persen atau lebih dari gaji pokok Anda.
Pertanyaan terkait gaji ini memang terkesan seperti sebuah perangkap. Anda tentu ndak berharap permintaan gaji Anda dianggap terlalu tinggi atau terlalu rendah. Klo terlalu tinggi, kredibilitas Anda bisa rusak, kerja keras Anda sampai dg wawancara bisa dimentahkan. Sementara klo terlalu rendah, bukan cuma maksud untuk tingkatkan standar hidup terbatalkan, itu malah bisa jadi cerminan kurangnya rasa percaya diri, rendahnya self esteem dan ketidakmampuan untuk menilai harga kompetensi diri.
Nah, lantas gimana? Seperti yg saya sampaikan di awal, jangan berikan jawaban gamblang di awal. Anda harus membuat pelamar kerja melihat dulu performa Anda melalui tes wawancara, sehingga dia bisa melihat kelayakan “harga” Anda. Tujuannya adalah agar Anda bisa mengambil waktu sebanyak mungkin untuk membuat kesan sebaik yg Anda bisa berikan sebelum pembicaraan tentang gaji dimulai. Ini ndak ada beda dg salesperson yg sedang berusaha menjual produknya. Harga baru biasanya akan disebut ketika seluruh fitur dan benefit dari produk telah tuntas dibicarakan. Membicarakan harga sebelum fitur dan benefit diungkap bukanlah cara menjual yg bagus. Sama, itu juga bukan cara menegosiasi gaji yg bagus. Anda harus presentasikan dulu keahlian dan wawasan Anda, serta bagaimana Anda bisa menguntungkan perusahaan sebelum bicarakan tentang gaji.
Setahu saya ndak ada kok kasus di mana pelamar kerja ditolak gara2 dia belum menyebutkan dg jelas berapa gaji yg dia minta di surat lamaran. Yg biasanya ada tu kasus pelamar ditolak gara2 sejak awal dia udah nyebutin permintaan gaji yg ndak cocok buat pemberi kerja.
Meskipun begitu, memang bisa jadi Anda akan menemui skenario ndak ideal. Ini adl kondisi di mana Anda sudah ditanya berapa gaji yg diminta sejak awal interview, sebelum Anda sempat meyakinkan pewawancara bhw Anda lah kandidat terbaik, atau sebelum Anda punya gambaran terkait tanggung jawab yg akan diemban di posisi yg Anda incar.
Nah, dalam skenario situasi semacam ini, hal terbaik yg bisa Anda lakukan adl memberikan respon pengalih pembicaraan untuk mengulur waktu. Mengapa? Sekali lagi, supaya Anda bisa mencari info terkait posisi yg Anda incar, dan supaya Anda miliki lebih banyak waktu utk menjual terlebih dahulu pengalaman dan kapabilitas Anda.



Pertanyaan: Berapa gaji yg Anda harapkan untuk posisi ini?
“Mohon maaf, Pak. Karena saya masih belum ada gambaran yg jelas terkait bagaimana posisi ini, maka sebenarnya cukup susah bagi saya untuk menyebutkan angka. Saya berharap Bapak berkenan untuk terlebih dahulu memberi saya gambaran dari posisi ini, dan juga rentang gaji yg sudah ditetapkan di perusahaan. Berdasarkan pengalaman saya, nama jabatan yg sama atau identik di perusahaan satu dan yg lain sebenarnya tidaklah benar2 mengartikan kesamaan. Sehingga untuk bisa menyebut angka, saya rasa saya perlu tahu terlebih dahulu bagaimana deskripsi tanggung jawab & pekerjaan dari posisi ini.”
Nah, jika Anda sudah sampaikan yg di atas tapi si pewawancara teruus aja ngejar, dan lalu memaksa Anda utk menyebut angka, padahal Anda belum sempat menjual kompetensi diri Anda. Yaa…[sigh]… sudah lah, sebut aja angka berapa gitu (do your research, please). Ini supaya si pewancara ndak malah menganggap Anda ini merepotkan dan kurang komunikatif.
“Dengan lingkup tanggung jawab yg hendak saya emban, saya pikir saya layak untuk dihargai dengan standar gaji tertinggi yg masih bisa diterima oleh sebagian besar perusahaan, yakni dalam kisaran ___ hingga ___ juta rupiah.”
Pertanyaan: Berapa gaji Anda sekarang? Bagaimana riwayat gaji Anda?
“Saya bisa pahami bila Bapak ingin tahu tentang informasi tsb, dan tentu saja, saya amat tidak keberatan untuk menyampaikannya. Namun rasanya akan lebih nyaman bagi saya bila Bapak berkenan untuk memberi saya kesempatan utk terlebih dahulu menjelaskan bagaimana tanggungjawab dari posisi saya sekarang, dan setelah itu menanyakan kpd Bapak terkait bagaimana bentuk tanggungjawab dari posisi yg saya tuju di sini. Hal ini saya pikir bisa membantu untuk melihat apakah kedua posisi tersebut benar2 bisa dibandingkan dari segi salary dan benefit.”

Berikut ini adalah opsi respon ketika Anda sudah tidak bisa mengelak dari penyebutan angka.
Opsi respon 1:
“Perusahaan saya yg sekarang menggaji saya ___ rupiah, yg masuk pada rentang atas tertinggi di perusahaan, yg mana ini menunjukkan tingkat kesuksesan yg telah saya raih di sana.”
Opsi respon 2:
“Meskipun gaji saya sekarang __ rupiah, yg mana itu lebih rendah ketimbang kebanyakan perusahaan biasa bayar untuk pekerjaan yg sama. Namun itu sebenarnya bukanlah merefleksikan kompetensi dan value saya. Itu sebenarnya adl karena perusahaan saya merupakan startup company / perusahaan baru. Sehingga standar gajinya memang masih rendah. Namun tetap saya masih mendapatkan kompensasi berupa bonus tahunan dan bagi hasil.”
Opsi respon 3:
“Base salary saya sekarang ___ rupiah, namun dengan uang lembur, uang makan, uang transportasi, tunjangan kesehatan, ansuransi dan bonus akhir tahun, maka benefit yg saya peroleh total sesungguhnya mencapai ___ rupiah.”
Nah, sekarang skenario kedua. Di sini kita asumsikan Anda telah berhasil lolos dari proses interview dan mulai masuk pada negosiasi gaji. Ini adalah kondisi paling ideal yg bisa Anda alami: pemberi kerja telah miliki gambaran terkait nilai kompetensi Anda, sementara Anda juga sudah ada gambaran apa yg diharapkan dari diri Anda bila bekerja nanti..
Pertanyaan: Bila melihat pengalaman profesional dan kepribadian Anda, sepertinya Anda adalah orang yg tepat utk posisi ini dan juga untuk perusahaan ini; yg kami kemudian ingin ketahui adalah apakah kami bisa memenuhi ekspektasi salary yg Anda harapkan. So, berapa kiranya salary requirement yg Anda harap terima untuk posisi ini?
Nah, di sini Anda gunakan strategi yg sama spt skenario sebelumnya; oper lagi bolanya ke si pewawancara. Anda tanya balik, untuk beri Anda informasi tambahan sebagai dasar untuk memberikan respon. Bila pertanyaan pembuka datang melalui telepon, surat, atau email, maka sebaiknya Anda membuat janji khusus untuk membicarakan urusan penting ini. Kenapa? Karena dg bertemu tatap muka, Anda akan lebih bisa memperhatikan isyarat2 non verbal dan menggunakannya sebagai dasar untuk memberikan respon.
Dan ketika sudah bertemu;
“Saya lebih suka untuk mendengar terlebih dahulu penawaran dari Bapak berdasarkan penilaian atas kapabilitas dan pengalaman saya, dan lalu disesuaikan dengan rentang tertinggi dari posisi ini di perusahaan.”
Pertanyaan: Berapakah gaji Anda sekarang, dan berapa persentase kenaikan yg Anda harapkan?
Ingat, jangan bohong lho tentang berapa gaji Anda sekarang. Employer amat bisa jadi punya akses untuk memverifikasi informasi yg Anda berikan. Jujur aja, ndak papa. Yg penting Anda juga hitung segala bentuk benefit yg Anda peroleh.
“Gaji tahunan saya sekarang, termasuk bonus dan benefit, adalah ____ rupiah, dan saya bersedia untuk mendapatkan kenaikan sebesar 15 persen tiap tahunnya.”
Jangan lupa, model kenaikan bentuk prosentase semisal 15 persen ini biasanya berlaku untuk pergerakan karir yg lateral. Artinya, bila kasusnya adalah promosi jabatan, apalagi yg meliputi relokasi, maka hitungannya tentu akan berbeda.
Bagaimana bila Anda mendapat tawaran yg kurang memuaskan?
“Saya merasa bersemangat tentang pekerjaan dan peluang profesional yg ada. Namun terus terang saya kurang merasa puas dg tawaran yg Bapak berikan. Saat ini penghasilan saya ____ rupiah, yg meliputi ____, ____, ____, dan ____. Saya kira saya akan lebih cocok dengan kenaikan sebesar ___ persen dari salary saya sekarang.”
Lantas, batasnya sampai di mana?
Salah satu strategi terpenting dalam negosiasi gaji adalah tahu kapan saatnya berhenti. Ingat, tujuan Anda adl -mestinya- untuk mendapatkan pekerjaannya, bukan untuk memenangkan beberapa ratus ribu rupiah. Gunakan common sense Anda untuk menentukan kapan waktunya berhenti, berdasarkan riset pendahuluan dan interaksi dg employer.

Bila Anda sudah mengkompromikan pengharapan Anda sebaik yg Anda bisa, sementara employer sudah jelas2 ndak bisa lagi untuk menawarkan lebih, maka berarti sudah waktunya untuk berkata “terima kasih”, terima tawarannya, dan ambil pekerjaannya. Ingat lho, Anda akan bekerja dg mereka, dan mereka tentu ndak akan lupa bagaimana sikap Anda dalam tes wawancara dan penawaran gaji.
Jikapun Anda memang bermaksud menolak tawaran mereka, tentu itu adalah pilihan Anda, jika memang Anda merasa masih bisa meraih yg lebih baik di tempat lain. Toh ini bukan negosiasi satu arah; Sama seperti Anda yg sedang diwawancara, Anda sebenarnya juga sedang mewawancara perusahaan tempat Anda melamar.

1 comment:

  1. Thankkssss.. akhirnya keterima kerja jg miii..
    Cm nti nego gajinya bis lebarannn..
    Thanks yhh buat infonyaaaa.. :D

    -www.twitter.com/tepiii-

    ReplyDelete