Thursday, April 01, 2010

Cinta Yang Tak Bertuan.

Sebelumnya saya membaca sebuah tweet dari @dindashimerinc (mantan istri dari @alexabimanyu yang baru saja meninggal) isinya seperti ini:
"kangen @alexabimanyu ..........."
Lalu entah berapa menit atau jam sesudahnya saya melihat tweet berikutnya:
"akhirnya bisa keluar juga dari lift yg stuck, pasti @alexabimanyu yg ngisengin"
Tertegun beberapa saat membaca tweet terakhir yang mba Din tulis, sesaat merenung dibuatnya, sanggupkah saya ada diposisinya??

Kehilangan...
Ketika hati tak tahu lagi harus dimana berlabuh, disaat berharap cinta akan tetap tersentuh, yang tersisa hanya remah-remah kecil berupa pengharapan, doa dan mimpi.

Ketika kehilangan orang yang saya cintai, khususnya pria, disaat itulah saya merasakan seperti kehilangan kendali akan diri, jiwa yang seakan melayang dan memaksakan raga untuk berpijak di bumi, tapi yang terasa hanya cinta yang tak bertuan, mengharapkan tersentuh namun ia tetap pergi, meninggalkan hati untuk diberi...

Seakan diingatkan kejadian tahun lalu dan tahun2 yang sudah berlalu, entah berapa kali jiwa ini melayang, dan berapa kali berusaha memompa semangat yang tersisa saat cinta itu mulai tak bertuan, namun semua itu mungkin tidak terlalu berarti bila saya melihat tweet demi tweet yang mba Dinda buat untuk ma Alex. Seminggu atau 2 minggu yang lalu mba Dinda menulis seperti ini: rasanya seperti sakaw biw... Atau kemarin mba Din baru saja memposting tulisan terbarunya di www.dindandin.posterous.com : LOVE letter to husband. *sedikit membuat aku berkaca2*
Iri sekali rasanya melihat cinta yang tulus yang mereka punya, bahkan sampai salah satu harus terenggut dan menatapnya dari alam lain, cinta itu tidak terputus. Engga terbersit sedikitpun ketika mas Alex berani & sangat gentle sekali menikahi mba Dinda yang saat itu sedang sakit kanker (bener ya mba? Hhe Aku baca di blognya mas Bibiw-mu..) seneng & indah ngebayanginnya & ga kebayang juga kalau saya ada di posisi mba...

Kehilangan pria yang saya sayang ketika harus "putus-cinta" saja rasanya sulit sekali, merasa dunia ini tak berpihak, tak bersahabat, apalagi harus kehilangan orang yang memang tampaknya sudah dituliskan menjadi jodoh saya selamanya??? Can't imagine about.. Tapi bumi ini tetap pada porosnya, tetap mengelilingi matahari selama 24 jam, tetap berudara, dunia ini tetap penuh intrik, dan tentu saja kita tetap... Hidup! Tuhan tidak membebani seseorang melainkan sesuai kesanggupannya (2:286 @ayatquran).
Memang mungkin ayat tersebut terlihat simple, easy to say and hardly to do. Tapi kalau saya melihat lagi sampai hari ini, walaupun jalan di depan sulit & menjadi terseok-seok karenanya, saya masih bisa melaluinya walaupun dengan kepincangan sekalipun, Man Jadda Wajada: Dimana ada kemauan, disitu ada jalan (Negeri 5 Menara).

3 comments:

  1. memang benar, saat kehilangan seseorang yang begitu berarti membuat kita merasa pincang saat kepergiannya.
    semangat dan dorongan dari orang sekitar sangat membantu, terpenting lagi semangat dari diri sendiri.

    ReplyDelete
  2. Susah Fiq ga segampang yang diomongin, apalagi cewe, gue contohnya! Kehilangan itu waktu titik terendah gue, jadi pincang itu cape untuk bisa berjalan lagi dengan sempurna :)

    ReplyDelete
  3. Thanks to know you, alexabimanyu is my son

    ReplyDelete