Wednesday, August 12, 2015

Perihal Menjadi Ibu Menyusui

Assalamualaikum...

Kangen ya kangen nulis ya Allah udah berdebu pisan kayaknya blog ini, sekalinya posting udah jadi Ibu-Ibu jadi pembahasannya bertambah dong ya tapi anggap aja saya tetep Ibu-Ibu keceh kayak jaman abegeh sekseh :D

Sebenernya tulisan ini keinspirasi dari Mommy Dica temen dari Batam sana yang merasa terintimidasi dengan Ibu-Ibu yang mendiskreditkan Ibu-Anak Sufor, here we go....


Sepenggal Kisah Menyusui Ibunya Alby Ziandru Adriansyah
 
Pertama-tama alhamdulillah rasanya jadi Ibu baru, semua-semua jadi serba baru feelingnya, jadi lebih sensitif. Waktu pertama kali jadi Ibu selama hampir sebulan gak bisa jalan karena hasil proses ngelahirin (please buat Bumil jangan ketakutan ya ini case aku aja mari kita skip kenapanya), karena ngerasa sakit itu baby Alby Ziandru Adriansyah jadi kurang kasih sayang Ibunya karena saya bener-bener gak bisa megang Alby, jalan super sakit, tiduran mau miring kiri-kanan juga sakit serba tersiksa yang akhirnya Alby gak bisa saya kasih Asi secara langsung juga karena puting aku mendelep jadinya Asi kurang lancar keluar (Maafkan Ibumu ini Nak semoga kelak Alby ngerti kenapa hampir sebulan Ibu gak bisa pegang Alby ya). 

Selama gak pegang Alby saya tetap mengusahakan pumping walaupun dengan rasa sakit dan agak frustasi karena Asi gak deras sedangkan Alby minumnya banyak, maaf sekali lagi Nak kamu merasakan sufor akhirnya selama hampir sebulan. Perjuangan memberikan Asi bagi saya luar biasa, Alby hampir setiap hari diajarin mimik langsung dari gentongnya tapi tetep nangis kejer, akhirnya sufor lebih banyak dikonsumsi dibanding Asi tapi saya tetap keras kepala mau bisa kasih mimik langsung biar nanti uang sufornya bisa untuk yang lain. 
Perjalanan menyusui ini akhirnya berbuah manis setelah proses pumping si puting mendelep jadi agak keluar, awalnya Alby tetep nolak terus menerus sambil nangis jerit-jerit, gak tega juga dengernya, sumpah saya ini Ibu yang egois atau apa anaknya nangis sampe meronta-ronta gitu gak mau, tapi akhirnya Alby nurut sama Ibu, good boy anak shaleh Ibu, dalam keadaan haus Alby mau minum, surga banget ya Allah nyeesssss banget rasanya pertama kali. Kedua kalinya ternyata tetap ngga mau, yasalam Alby anak pintar Ibu ya, setelah pakai drama lagi-lagi kesekian kalinya berulang terus sampai akhirnya Alby terbiasa dan full Asi, alhamdulillah ya Allah baik Ibu sama Alby dikasih kekuatan untuk gak nyerah.


Langkah Pendewasaan Diri Menjadi Seorang Ibu

Beruntunglah saya sebagai Ibu yang melek informasi dan dikelilingi orang-orang yang tidak pelit akan info tentang dunia per-Ibu-Anakan ini. Selama pumping di kantor kami saling bertukar informasi dengan para pejuang Asi, di kantor pun di fasilitasi wi-fi untuk browsing disaat break time, juga sangat beruntung kenal dengan wanita-wanita special ini di grup The Mommies yang seperti sudah menjadi bagian dari keluarga sendiri, serasa saya punya baby yang banyak Alhamdulillah.

Dibalik keceriaan kami, sebagai Ibu baru satu sama lain pasti memiliki ketakutan tersendiri dan mempunyai cerita-dibalik-ceria masing-masing. Saya sering sekali merasa bangga sebagai Ibu Asi, tapi saya bangga akan diri saya sendiri yang berhasil menaklukan rasa takut bukan untuk menyombongkan diri untuk Ibu lain yang memakai sufor, saya mendewakan asi tapi tidak melemahkan Ibu Sufor karena saya yakin ada penggalan-penggalan alasan dan cerita yang dimiliki Ibu lain tersebut, seperti yang saya alami sewaktu masih bersusah payah menyusui karena saat itu pun hampir menyerah pada sufor.

Saya tidak ingin menggurui, tetapi hanya ingin membuka mata hati bagi kalian Ibu yang mendewakan asi dan tidak menerima alasan dalam bentuk apapun untuk Ibu Sufor. Selain sepenggal kisah saya di atas ada 2 orang teman grup The Mommies yang menjadi Ibu Sufor (errr jadi tambah 2 lagi ya total 4).


Sepenggal Kisah Menyusui Ibu Disty     

Sebelumnya Maaf kalau ada kata kalau tidak salah karena cerita ini waktu bayi kami masih bayi banget.
Disty Ibunya baby Kaidan juga bekerja, awalnya Ibu menyusui asix sampai suatu hari Ibu cerita kalau payudaranya bengkak walaupun sudah dipijat pakai air hangat juga bernanah, saat itu baby Kaidan seinget saya jadi cranky saat suply asi-nya menjadi sedikit (bayi manapun pasti merasakan ini). Kalau tidak salah 2hari bengkak Ibu berangkat ke KMC (Kemang Medical Center) untuk konsultasi, ternyata Ibu sudah terkena mastitis yang akut sampai bernanah dan harus diberi tindakan insisi, penyebabnya karena baby Kaidan terkena Liptie dan Tongue Tie sehingga pelekatan menyusui kurang sempurna menjadi luka dan mungkin saat itu terkena bakteri. Semoga Ibu Asi bisa buka mata disini, kalau tidak salah selama hampir 10 hari Ibu dirawat, selama 10 hari itu pula harus merasakan dan menahan nyeri yang luar biasa untuk mengeluarkan nanah entah berapa menit atau jam sekali yang tak kunjung berhenti, sampai akhirnya Ibu direkomendasikan dokter untuk meminum obat penghentian asi, berakhirlah perjuangan Ibu, tapi tidak dengan cintanya, karena cinta seorang Ibu tidak bisa diukur hanya dengan Asi atau Sufor.

Sepenggal Kisah Menyusui Bubun Dica

Setali tiga uang dengan Ibu Disty, Bubun Dica Bundanya Adagio tidak bisa memberikas Asinya karena semenjak awal Asi beliau tidak mau keluar, sudah diusahakan maksimal tapi apa mau dikata Adagio tumbuh sehat dengan Sufor. Hari ini Bubun Dica bercerita kalau kemarin Ia bertemu dengan seorang Ibu yang cantik, anggun dan berhias emas yang membuatnya seketika kagum, namun beberapa saat setelahnya kekaguman itu lenyap karena ia hanya dipandang sebelah mata karena pelabelan nama Ibu Sufor dengan bilang seperti ini, "Kok belum merangkak, telat banget" "oh gak asi" "oh mbanya kerja.." dan semua oh lainnya. Sungguh memang hal yang sangat tidak patut untuk berkata demikian, kalau mengutip kata-katanya Bubun Dica "Bayi bukan perbandingan Apple to Apple" karena memang perkembangan bayi yang satu dengan bayi yang lain tidak sama kalau baca daari referensi Mbah Go manaapun juga.

Sepenggal Kisah Menyusui Mama Adel dan Mama Nissa

Untuk dua Ibu ini pun mungkin sebagian dari kalian bakal ada omongan miring no excuse atau ngga usahain, tapi mungkin mereka yang berpikir seperti itu gak pernah tau cerita sedih yang ada dibalik mereka setiap hari. 
Mama Adel adalah Ibu hebat Eping a.k.a exclusive pumping, Mamanya Dagna ini dari awal berjuang memerah setiap hari dan setiap jamnya karena baby Dagna sama kayak baby Alby yang doyan mimik susu, kebayang perjuangannya setiap hari siang ketemu malem dan berulang sampai 11 bulan ini, entah sudah berapa kali ganti breastpump untuk kerja kerasnya, entah sudah berapa kali tangannya merasakan nyeri untuk mendapat hasil yang maksimal memakai bp manual, entah berapa malam dan doa agar Dagna mau mimik dari gentongnya sampai akhirnya ia pun menyerah pada keadaan dan alasan lain yang sengaja tidak perlu saya publish disini karena merupakan ranah pribadi.
Mama Nisa adalah mamanya Zafran junior yang karena satu hal yang benar-benar tidak bisa diceritakan disini sama halnya dengan Mama Adel dimana alasan mereka yang membuat semakin sedikitnya produksi Asi.


Buka Mata, Hati, dan Telinga Bersamaan

Semoga saya dan Ibu-ibu menyusui lainnya tetap pintar membuka mata, hati dan telinga secara bersamaan karena kita tidak pernah tau apa alasan yang sebenar-benarnya yang ada di kehidupan mereka. Mereka ingin memberi asi sama halnya dengan kalian ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Mereka juga tetap Ibu-Ibu hebat yang siap mempertaruhkan nyawanya walaupun diberi label Ibu Sufor. Mereka juga mempunyai cinta yang penuh yang tidak bisa diukur dengan harga Sufor.
Ibu Sufor tetaplah bagian dari Ibu menyusui dengan cinta sepenuh hati sama dengan kita para Ibu yang mendewakan asi. Asi ataupun Sufor sama-sama cairan surga yang bisa memberikan kehidupan untuk bayi-bayi yang membutuhkan pada masanya. Yang patut digaris bawahi adalah kami para Ibu-Ibu menyusui membutuhkan satu sama lain untuk saling support, membutuhkan lingkungan yang mendukung pemberian Asi baik itu sarana ataupun kebahagian, karena kunci Ibu menyusui adalah bahagia lahir dan batin. 


Sekali lagi, saya Ibu Asi yang tetap mendukung Ibu manapun untuk tetap memperjuangkan Asi, namun tidak mengucilkan Ibu lain yang memilih Sufor karena ada alasan dibaliknya.

Salam Bayi-bayi ^__^




x.o.x.o @hei_L      

Wednesday, September 18, 2013

Senja Tanpa Koma di Bulan Juni

Dari arah dapur aku berlari menuju ruang televisi dimana handphoneku sudah berteriak meminta untuk diangkat, "ya...ya...sabaaarrrr" begitulah aku terkadang seperti gila menanggapi benda mati.

"Hei... Lagi apa?" Sapaan ringanmu di suatu pagi di bulan Maret.

Senyum simpulku terhalang layar handphone dari ujung sini, entah setan apa yang merasuki pikiran kamu, bisa-bisanya menyukai aku yang sama sekali belum kamu kenal. Ataauuu... Seharusnya aku menyadari ini adalah sandungan!

Pagi itu aku melihatmu untuk pertama kali. Tak ada getaran, seseorang yang dalam kamusku termasuk orang-orang "cupu" berkacamata. Tapi tunggu, yang baru aku tau ternyata kamu lulusan Universitas Republik Indonesia? Wow, hatiku begitu luluh dan tunduk untuk orang pintar, sungguh suatu kebodohan yang fatal.

Senja yang merah ini, hanya aku dan kamu, yang saling berbalas ciuman, ciuman yang terlalu panas sebagai tanda perkenalan. Hanya aku dan kamu dengan pikiran masing-masing.

"Kamu bilangnya belum punya pacar loh" aku memojokannya dengan emosi memuncak yang seharusnya tak kumiliki, dia kan hanya orang selewat. Kamu pun terjebak, kebohongan lambat laun akan terkuat, tahu itu?

"Ya aku punya, tapi kami jauh, kami pun bertemu hanya sesekali dalam dua bulan, please yang jangan marah" itu katamu.

Terlalu naif, setanpun mempersatukan kita kembali esoknya. Senja ini, sudah mulai kukenali, aku dan kamu semakin mahir berbagi bibir, lidah yang saling menyatu, dan mengakhirinya dengan sebuah pelukan.

(Merugilah aku bila Tuhan tak menolongku dan imanku goyah akan bujuk rayumu. Hah?! Tuhan kau bawa-bawa).

Senja di awal bulan Mei, entah sudah berapa kali bibir kita saling terkait? Sampai akhirnya aku sadar senja ini harus diakhiri. Sungguh suatu kebetulan yang tak terduga, kamu pun pergi tanpa mengucap kata. Aku lega namun patut mempertanyakan.

Mungkin aku dirasuki dewa penguntit, aku melihatmu dari alam maya. Kamu akan menikah?? Appaaa?? Jadi itu yang katamu hanya bertemu diamu sesekali dalam dua bulan?? Kamu sungguh seorang bajingan tak terampuni. Aku tertawa untuk diriku sendiri, baguslah betapa kebodohanku membuat lalai untuk waspada, hanya karena dia pintar dan membuat nyaman?

***

Senja yang aneh di bulan Juni, tidak biasanya ia begitu dingin, tak terlihat batang hidung matahari sewarna jeruk menghiasi langit-langit bumi. Akhirnya kita bertemu, kamu dan diamu. Aku memberimu selamat. "Kenapa wajahmu gugup, sayang?" Sungguh bila aku bisa menggambarkan wajah pucat diamu mungkin ia serupa awan mendung yang mencoba menahan hujan dan petir. Aku hanya bisa tersenyum dan mengucapkan sesuatu dikupingnya dengan pelan dan tegas, "jaga dia, percaya saja apa yang diucapkannya, dengan begitu kamu tidak akan pernah sakit hati, kecuali hati kamu sekuat baja seperti milikku". Diamu begitu terbata-bata menahan geram saat bertana, "kamu siapa?" Apa yang seharusnya aku jawab selain ini sayang? "Tanyalah ia bila kamu percaya, ya percaya saja selamanya".

Maaf sekali aku harus meninggalkan kalian begitu saja kemarin sampai kamu harus menemuiku keesokan harinya. Lagi-lagi senja yang kita kenali ini. Kamu sudah menungguku pulang dari kantor. Dengan berlama-lama aku memutar kunci. Pintu terbuka lalu kamu dengan cepat menutupnya, secepat kamu menghempaskan tubuhku ke ujung tembok. Itu tidak seberapa sakit bila aku ingat ada hal yang sudah terbayar lunas. Yang aku tahu kemudian diamu pergi untuk meninggalkanmu. Sayang sekali, sayang, ia baru menyadari sikapmu tak sebaik wajah dibalik kacamata itu. Aku membiarkanmu menciumiku dengan brutal sampai akhirnya hal yang selama ini kamu idamkan terjadi. Kita kelelahan sampai tidak ada lagi kata-kata yang perlu diucapkan.

Kamu berpamitan subuh ini, mengecupku penuh mesra dan melakukan serangan fajar sebelum kamu pulang. Kemudian pagi berubah menjadi berisik bukan karena kicauan burung-burung. Dasar jahanam, sampai urat kebaikanmupun sudah putus. Kamu mengunggah foto aku di dunia maya tanpa sehelai benang dengan kamu sebagai latar belakang tanpa terlihat wajah. Begitu bejat sampai ingin aku kuliti hidup-hidup.

Aku menanggung malu sambil mencoba tegak berjalan. Meninggalkan kota kelahiranku dan menuju pulau sebrang, dimana semua orang mungkin tak mengenaliku, mungkin. Yang aku tahu pasti, aku pergi dengan satu tekad, akan kembali menujumu pada sebuah senja di bulan Juni, dengan langit semerah darah dan mengakhirinya tanpa koma.

WEDDING PREPARATION


Wednesday, September 11, 2013

Referensi Make Up #1

Yuhhuuu ini postingan pertama tentang make-up, untuk yang baru "melek" make up dengan peralatan perang seadanya tenang aja, isi tulisan ini sekadar share sebagai newbe...

Pertama kali punya foundation (singkat aja berikutnya jadi foundy) dari Maybeline yang matte warna cokelat itu, standar anak unyu yang baru ngenal makeup dan belum tau ada variannya kayak matte, liquid dll... Lanjut berikutnya beli foundy liquid dari Revlon, terus beli foundy creamnya Krayolan yang katanya bagus. Ternyata bukannya ngejelekin, memang muka aku aja yang dasarnya kilang minyak banget jadi harus rada teliti kalo nyari alas-alas kulit muka gitu, semua merek yang disebutin gak cocok malah berminyak gak tahan lama, tapi bukannya rias itu butuh teknik? buktinya mbak-mbak dari Laris Salon Benhil berhasil nyulap muka jadi kece banget dan seharian dipake gak berminyak banget, riasannya aweettt padahal dia pake Krayolan... kaya gini hasilnya:


Berkat instagram aku keracunan makeup, liat MUA dan berbagai olshop khusus kecantikan bikin penasaran sampe akhirnya beli lah foundy Chanel, bedak MAC dan setting spraynya Urban Decay yang nguras dompet, tapi alhamdulillah harga gak pernah bohong, uang gak penasaran pergi ninggalin dompet, 3 brand besar kosmetik ini keren dan enak banget di kulit. Biasanya kalau aku pake foundy itu berasa tebbeeeelll dan lengket, pake Chanel Perfection Lumiere ini ringan dan haruummm, baru juga aplikasiin foundy dengan teknik kuas, jadi ya pake kuas gitu, sebenernya sayang sih banyak yang nempel ke kuas, tapi bagus hasilnya, bedak MAC edisi Marilyn Monroe juga bagus banget ada kesan shimmeringnya, enaakkk pakenya dan blending perfectly dengan si foundy C tadi... Setting Spray UD baru sekali pake percobaan, enak jadi adem tapi ya itu karena pakenya pas percobaan malem jadi belum tau daya tahannya segimana semua merek tadi, yang jelas kalo hasil keren kayak MUA aja deh, ini hasil muka aku dan Mama (please ignore alis mama yang gak sempurna aku bentuk, hehehehee):




Tutorial:

1. Foundy Chanel Perfection Lumiere shade 20 Beige
2. MAC Powder
3. NYX for eyebase, eyebrow, eyeshadow, lipgloss (beige), blushon, shading
4. PAC Glossy Lipstick Rossy Brown LG 01
5. Oh My eyelashes
6. The Body Shop eyeliner
7. Maybeline mascara
8. Oriflame mono black eyeshadow
9. Setting spray Urban Decay

Kalau untuk sehari-hari di rumah biasanya lebih suka polos karena hubby gak suka istrinya bedandan full make-up, untuk ke kantor kadang gak bedakan kadang bedakan pake PAC by Martha Tilaar 01 dan lipsticknya kadang juga pake alis karena alis aku tipis...

Wishlist aku adalah Lorac Pro Pallete from Sephora, Sun Beam from Benefit, Concealer from Bobbi Brown, Laneige water bank essence/Avene Thermal Spring Water, Damone Roberts eyebrow kit, NARS Orgasm Blush, Sigma essential kit Mrs. Bunny, CC Cream by Chanel, Chanel coco rouge lipstick, Chanel powder, MAC Kinda Sexy, Hypnose Star 24hr Waterproof Mascara by Lancome, Eye curler by Shu Uemura/Chanel..

x.o.x.o @hei_L ^__^

Monday, August 19, 2013

Fashion For Passion

Assalamualaikuuummmm....

Alhamdulillah akhirnya nulis lagi, walaupun bukan tentang sastra atau traveling tapi kali ini tentang Fashion, yup tentang hal yang perempuan manapun suka.Gak tau nih akhir-akhir ini lagi melek banget lagi fashion dari beberapa bulan vakum gak ngurus diri sama sekali, heheheee... Gara-garanya sih sering mantengin instagram yang akhirnya bisa kebuka lagi karena si paswordnya sempet kelupaan :p

Alhamdulillah kedua terwujud lagi punya olshop setelah dulluuu sempet buka tapi gada waktu pas kerja di bank, sekarang dagangnya tas ori Zara, Mango, Forever21, Guess dll di instagram + twitter @EVLstore, masih jabang bayi banget tokonya merangkak sedikit demi sedikit, masih belajar dagang juga.

Karena baru buka lagi blog ternyata design kebaya biru-ungu pertama kali itu lumayan ada beberapa yang suka, bisa di cek instagram pribadi aku di @laksmi_adriansyah untuk beberapa design yang terbaru, sebenernya designnya sama aja kayak yang udah ada cuma dimodif dikit-dikit aja seketemunya bahan... :)

Akhir-akhir ini lagi suka belajar make-up, masih dasaaarrr banget cuma alas bedak, pake pinsil alis, eyeshadow yg 3 warna tapi gak diblend dengan sempurna, lipstick, blush on dan shading idung, belum bisa bikin shading pipi baru kemaren banget belajar sekali ke mukanya hubby aku, hahahahhaa gila banget kan suami aku mau jadi kelinci percobaan... x)) Mama aku sekarang mulai ketagihan didandanin sama anakna yang keceh sureceh ini, maklum dengan riasan yang sama kayak aku mama jadi terlihat beberapa tahun lebih muda dari umur yang seharusnya, aku saksi hidupnya kok riasan Mama dipuji orang, hahahaa GR sendiri :p

Fashion seperti hobby menurut aku, liat semua-semua foto orang menarik, kebiasaan dari kecil udah dibeliin majalah Gadis *yuuhhuuuuuu i'm a 90thGeneration!! Nah dari jaman SD-SMP itu aku udah pengen kerja di majalah, paling pengen jadi fashion-stylist, kalo sekarang lagi pengen jadi Make-up artist, mwuahahahahaa.... Punya Mama yang melek fashion ngaruh banget ternyata ke anak-anaknya, alhamdulillah kalo ditekunin yang awalnya hobby bisa dijadiin lahan cari uang tambahan. Lagi giat banget cari uang tambahan buat nambah-nambah beli rumah dan mobil, si hubby lagi getol juga jualan durian soalnya udah musimnya lagi, jadi waktu kerja kita sebenernya 20jam/hari termasuk jam kantor 7-16 :D

Alhamdulillah semoga aku ikut ilmu padi semakin banyak ilmu dan kebisaan yang aku dapet bisa menghasilkan manfaat buat orang lain, yang mau tanya-tanya seputar fashion boleh banget, temen-temen aku suka nanya lewat bbm, bisa lewat line/twitter juga @hei_L insha Allah dibales.

Wednesday, March 27, 2013

Weddings Day

10 Maret 2013 alhamdulillah udah lewat juga, kalo bisa alhamdulillah menuh-menuhin gerbong kereta sampe berapa rangkaian muat deh, hahahahahahhaa....

Lancar ga?

Iya dan Ngga. Kareeennnnaaaaaaaaaaaaaa.... kalau liat postingan sebelumnya ya tentang vendor nikah kami, Mahkota Rias, asli super lelet dan semau dia, jadwal molor sejam, harusnya akad jam 9 molor hampir sejam, terus waktu tasyakuran resepsi jadi ikut molor juga jam 12, pas tasyakuran itu banyak juga tamu yang pulang jadinya tanpa sempet salaman, maaf banget ya... :(

Jadi udah dari jauh hari dan udah 2x aku ngingetin Ibunya untuk datang subuh-subuh, "kalau bisa Ibu subuhan di rumah aja deh Bu", daaaannnnn Ibu itu datang jam 6 terus gerakannya lelet, ternyata itu disengaja karena tukang make up aslinya belum datang yang baru nongol jam 1/2 7 daaaannnn ngerasa ditipu kenapa gak dimake-upin sama Ibunya? Kok sama Waria? DAMN!!! Kalau tau Waria aku cari waria yang jauh lebih oke, NGGA banget dengan harga yang aku keluarin segitu. Dekornya juga biasa-biasa aja, alhamdulillah masih ketutup sama MC yang profesional dan upacara adat yang bagus... Selama dirias aku bete bukan main, kaku, tegang nahan marah sampe auranya gak keluar, pokoknya bagi aku Ibu itu kejam di hari penting paling bersejarah dalam hidup. Mahkota Rias aku kasih nilai 5.

Terima kasih tamu-tamu yang udah pada datang, katanya banyaakk, meriah, makanan cukup, alhamdulillah... Terima Kasih Ibu Wawang pemilik Resto Alam Sari Cikampek, beliau bener-bener baik dan sangat helpfull dari awal sampe akhir, nawaaarrr terus kitanya tapi sabar, heheheheeeee banyak bonusnya juga. kalau yang ini patut dikasih nilai 9 ya. :)

Terima kasih saudara-saudara dan sahabat-sahabat dan rekan-rekan dan semua tamu undangan atas hadiah-hadiahnya, atas bantuan tenaga dan pikirannya, tanpa kalian acara ini gak akan sukses walaupun ngga dibagi seragam, maaf. :)

Alhamdulillah wasyukurillah, Allah Maha Pengasih dan Maha Segala, semua keluarga sehat wal afiat termasuk Bapak aku walaupun harus di kursi roda dan banyak tiduran. Atas nama pribadi dan suami, tentu dengan keluarga besar kami berdua mengucapkan terima kasih dan jazakumullah khairan khasiran. :)

Note: nikah gak perlu mahal banget, ada kehidupan selanjutnya yang harus dihadapi. So, save your money. :)

x.o.x.o @hei_L :*

Gaji Gak Cukup, Apa Iya??


2 bulan after preparation married yang awalnya pengen ngebahas acara hari H kemaren malah ngebahas financial gara-gara baca link di atas. Wadezig! banget Mbak Wina hananto ini, follow @mrshananto deh.

Kebanyakan orang pasti ngerasa, "gaji gue gak cukup" padahal itu uang udah bertambah tiap tahunnya, ya kan? Tapi gak bisa dipungkiri juga kalau gaji bertambah biasanya pengeluaran otomatis ikut bertambah, misal gaji naik gara-gara sembako atau bbm naik. *ceilah aura IRTnya keluar*

Setelah aku baca link di atas tadi kesimpulannya ini: 

"KALAU NGGA DIKURANGIN YA DITAMBAHIN"

Mbak Wina orangnya kan tegas ya sebagai Financial Planner dengan slogannya "Tujuan Lo Apa?", jadi kalau misalnya gaji kalian cuma segitu ya harus dicukupin, pengeluaran pastinya gak lebih besar, kalau masih banyak dan ada yang bisa dipangkas ya pangkas aja, kewajiban paling penting, utang maksudnya yang punya kredit ke bank atau orang harus diperhitungkan per bulannya sesuai kemampuan berarti intinya kamu harus punya sedikit tabungan minimal, Mbak Wina tidak menyarankan untuk ikut unitlink, kalau bisa proteksi ya proteksi, kalau mau invest ya invest... #cmiiw

Tulisan yang di bold tadi sebenernya buat aku sendiri sih sama suami, sekadar ngingetin untuk berusaha cari penghasilan lain, namanya juga newlyweds yaaaa banyak banget yang belum kesampaian, ya rumah, mobil, investasi, bantu orang tua, nabung untuk ke depannya dan sebagainya dan sebagainya lagi, hahahahahahhaaaaa nah loh banget kan banyak mau banyak... :p

Bersyukur jangan ngerasa kurang melulu yang pasti, apa yang bisa di pangkas ya di pangkas maksudnya kayak pengalaman saya. Dulu sebelum nikah mana ada sih kepikiran untuk nabung, kayaknya uang cuma numpang lewat semua, bener banget percontohannya Mbak Wina, bantu orang tua segitu, kewajiban segitu, sisanya? memang gak terlalu banyak tapi habis buat main kalau aku sih, main dan belanja yang bisa ngabisin bahkan nambah utang baru di kartu kredit, heuheuheu...

Sekarang, ya punya suami Bunglon yang taraf hematnya masuk akal bahkan bisa menjurus ke pelit buat penghargaan ke diri sendiri (ini bukan menjelekkan loh soalnya dia hemat yang beralasan karena belum mapan) bikin ke akunya mikir, "bener juga, gue gak bisa hidup gini-gini terus, tiap bulannya bikin utang baru dengan kartu kredit main+makan enak min di cafe/resto mall belom lagi belanjanya dan masih punya KTA 7thn lagi" akhirnya selama pacaran kebiasaan buruk itu sedikit berkurang, setelah menikah ya berkurangnya banyak. Kebutuhan dulu baru keinginan. Prioritas baru tetek bengeknya kalau masih ada sisa, dan aku gak harus maksain harus kalau gak kesampaian, mari dicoba lagi di waktu berikutnya. :D

Menurut aku masalah financial itu sensitif, bawaannya suka jadi mendidih karena kayaknya yang kita butuhin banyak tapi uang gak cukup, jadilah harus ada yang adem, netral, bicara baik-baik, dikelola dengan baik, kayaknya aku harus mulai mencatat semua pengeluaran sampe detil mulai dari gajian pertama dari suami ini karena penting banget nantinya kalau ditanyain uang habisnya kemana?

Alhamdulillah punya suami Bunglon, dia kerja di Perusahaan juga mau usaha lain, berdagang, gak malu untuk jualan buah-buahan, pakaian, seprei dll, dan bagi aku, Evan Adriansyah adalah kebanggaan dan berkah yang Allah kasih. :)

Wednesday, January 30, 2013

Wedding Preparations #6 Souvenir

Kalau bisa dikasih reward, kayaknya perjuangan nyari souvenir yang paling berat deh, hohohhohoo berat dalam arti sebenarnya dan berat karena jauh juga. Gak tau gimana awalnya tiba-tiba kepikiran belinya di Jogja sekalian family gatheringnya Biro Komunikasi, keren banget khaaann niatnyaaa... ^__^9

Makasih banyak Nuna sayooonngggg, anak Medan tukang jalan ini memang lagi di Jogja dan dia dengan baik hati mau nunjukin gue tempat souvenir murah, tempatnya bukan sepanjang Malioboro itu loh katanya orang-orang Jogja asli (loh ini gimana sih wong Jogja pada gadungan gak tau tempat, hihihihii), ternyata kata dia adanya di Pasar Bringhardjo bagian blok belakang habis baju-baju, beda bangunan deh nyebrang, tapi masuknya tetep dari pintu awal...

Waktu pertama kesana hari Sabtu, cuma punya waktu sedikit karena curi-curi waktu yang cuma punya berapa jam dan kepotong nongkrong sama Nuna + Mas Mumu, pas kesana juga tempatnya gak terlalu banyak kayak di Jatinegara/Asemka sih (kayaknya, kan gue belom pernah kesana) hahahahaa tapi suerrr kiosnya ada lumayan beberapa untuk souvenir, ada tempat khusus buat hantaran dan perlengkapan nikah lainnya di blok ini. Datang ke salah satu kios mungil namanya Waty Souvenir, awalnya gak terlalu tertarik karena tempatnya kecil dan sumpek banyak, pas nanya ini itu wow ternyata di Jogja murah yaaa (lagi-lagi karena belum pernah survey ke tempat lain), tapi menurut gue memang beneran murah... Datang ke kios lain yang lebih besar harganya ternyaa lebih mahil beda 500 sampe beberapa ribu, yah akhirnya gak tertarik muter-muter tempat itu deh balik lagi ke kios Waty itu, di hari Sabtu ini belum deal baru mastiin harga dan bilang sama cami dulu kan dia yang bayar... :D

Hari ke dua, Minggu....

Lagi-lagi memanfaatkan waktu yang bener-bener mepet, cuma punya 2 jam dan pasar Bringhardjo yang jam 8 itu belum bukkaaaaa, wakwwaaawww... panik melanda dong, duh piye iki nyuwun jodoh sama kios Waty Souvenir iku loh Gusti Nu Agung.... berbuah kesabaran blok belakang officially buka jam 9.15 akhirnya muter-muter blok depan dulu berburu daster, hahahahaahaaa maklum eikeh kan pecinta daster garis keras soalnya :p
Jam 9.00 setelah bolak-balik belum buka juga itu kios satu, padahal sebelah-sebelahnya mulai buka, panik laggii, duduk dulu akhirnya mbak kerudung nongol, tapi dia bukan ahlinya... Nunggu buka kios yang bikin gregetan ngabisin waktu (takut ditinggal bis rombongan jam 9.30 perjanjiannya), Mbak kerudung bilang setelah dapet balesan sms dari mbak rambut ekor kuda waktu hari Sabtu bisa diambilnya bisa siang, leeggggaaaaaaa... Apapun deh yang penting gue udah bisa ngedeal harga dan mastiin kiosnya nyanggupin souvenir kita itu.... Alhamdulillah beres.

Siang hari pas ngambil souvenir masalah datang....
Bukan karena souvenirnya kurang, tapi karena bingung bawanya gimana, haduuuhh udah pegel sekujur badan, entah deh, akhirnya manggil Bapak Becak buat anterin ke bis. Cerita selanjutnya sih temen-temen jadi heboh karena bawaan gue segede apa gimana bawanya, di stasiun untung ada jasa porter ya, uuhhh senengnya ada Bapak-bapak yang mengabdi sama kerjaannya itu, terima kasiiihhh..... Banyak terima kasih juga sama temen-temen Biro Komunikasi buat kesempatan ini, diajak liburan dan mereka sangat helpfull buat ngasih tenaganya ngebantuin angkat-angkat kalo gak nemu porter... Semoga Allah ngebales kebaikan kalian semua... Amin.

Pokoknya perburuan nyari souvenir ini gak akan bisa dilupain... :')

Next stop: KUA (gak beres-beres giliran yang aku) tetep doain lancar yaaa, semogaa capeng yang lain juga lancar-lancar, yang jomblo semoga jodohnya dilancarkan ketemunya.. ^__^

x.o.x.o @hei_L :*

Tuesday, January 15, 2013

Wedding Preparation #5 Rias Pengantin

Harusnya Rias Pengantin ini jadi Wedding Preparation aku #3 habis hunting Gedung Resepsi soalnya kita memang harus ke tukang Rias karena justru poin penting itu ada di Gedung + Catering dan Rias Pengantin + dekor dll. Cuma akunya kemaren masih belum nemu feel yang bagus buat nulis ini :)

Vendor Rias Pengantin aku sama Babang namanya Bu Ayeh Mahkota Rias dari Purwakarta, rekomendasinya dari saudara aku yang udah pernah pake. Kalau di Cikampek dan sekitarnya Rias Pengantin itu bisa sepaket sama dekor dll. Hmmm ternyata harganya bikin deg-degan dan ampir ngabisin separo budget ya...

Pergi ke Purwakarta di anter sodara + Mama + Teteh, Babang gak ikut soalnya ngeliatin tukang kerja. Sampe di Mahkota Rias disambut sama Bu Ayehnya langsung karena memang sebelumnya kita udah janjian. Wooowwww bagus-bagus kebaya yang di etalase kaca, sukkkaaa.. Urusan kebaya ini semuanya aku pilih sewa karena untuk meminimalisir budget yang ada. Ditawarin beberapa kebaya putih buat akad akhirnya jatuh sama kebaya putih gading gak putih plek karena model-model yang lain kurang suka. Ada lagi kebaya Hijau dan Merah, bagguuusssss, aku dapet 3 tapi setelah dipikir-pikir lagi sekarang bakal ribet pas ganti baju sama kerudungnya, bakal ngabisin waktu yang banyak. Seperti biasa setelah tanya-tanya harga aku bengong dong dan dalem hati "gila mahiilll banyak banget duitnya", jadi dengan harga yang dia tawarkan dengan penawaran yang alot cuma bisa nawar 2.5jt itupun udah disumbang sama sodara aku kurangnya, heuheuheuu, dengan perincian:

1.   Rias Pengantin Sunda (akad lengkap dengan siger)
2.   Rias Pengantin Palembang (cuma dipinjemin suntiangnya aja)
3.   3 Pasang baju Pengantin (akad dan 2 resepsi)
4.   2 Pasang baju untuk Orang Tua
5.   2 Pasang baju untuk Kakak/Adik
6.   4 Pasang baju untuk Pager Ayu/Bagus
7.   Upacara adat Sunda lengkap (Mapag Penganten + huap lingkung + sawer)
8.   Dekorasi gedung
9.   Hias Mobil Pengantin
10. Kecapi Suling
11. Organ (Band)
12. Dipinjemin kotak seserahan
13. Perawatan facial seminggu sebelum nikah sama Bu Ayeh datang ke rumah.

Akhirnya deal juga, sebenernya denger-denger ada yang lebih murah, tapi ada harga ada barang kan, semoga hasilnya bagus dan memuaskan sesuai dengan ekspektasi, gak kena charge ini itu, semoga Pengantinnya mangling. Bismillah.... ^__^

x.o.x.o @hei_L

Wedding Preparation #4 Kartu Undangan

Fyyuuuhhhh.....

Ternyata nyari undangan yang ngepas sama kantong itu gak gampang yaa, mana perjalanan ke Tebetnya heboh gak tau harus naik apa... Hehehehee akibat hasil browsing nyari kartu undangan murce orang-orang pada rekomendasiin ke Pasar Tebet Barat Dalam akhirnya aku sama Babang memang beneran niat kesana. Tempat bikin undangan itu adanya di basement, karena sebelumnya udah browsing dan jadi parno sama pengalaman kena tipu capeng lain akhirnya kita konsen sama toko-toko yang udah punya nama. Datang ke Duta Graphia, bagus-baguusssss, nanya harga yang hard cover yang bagus berkisar 7rb ke atas, ada juga yang 5rb tapi keciillll, hhhhhh gak minat juga. Lagian budget kita kan yang under 5rb sajah, akhirnya penyeleksian kita fokus sama yang soft cover.

Selesai tanya-tanya di duta Graphia aku sama Babang muter ke tempat Lain, eh ada Kartu Pesona, tempatnya sama kayak Duta Graphia, blok ber-AC, masuklah kesana, tanya-tanya lagi yang hard cover dan soft cover, ternyata harganya sama aja ya, cuma lebih mahil beberapa ratus disini, nawar undangan soft cover yang kita mau gak dikasih, hhuhuu akhirnya kami muter lagi. Errrr sempet ke salah satu toko, namanya Lupa, depannya dari B, di lapak-lapak yang tanpa AC, sebenernya disitu lebih murah, tapi untuk yang soft cover pilihannya cuma sedikit, untuk yang hard cover lebih murah padahal.

Akhirnya kami memutuskan untuk balik lagi ke Duta Graphia ambil undangan yang pertama, sederhana aja bentuknya seukuran amplop kabinet cuma agak lebih besar lagi. Setelah tawar-menawar yang alot dari harga 4500 kita dapet 3300 juga, hoorreeee lumayan banget kaannn soalnya kita cuma punya budget 6rb udah termasuk souvenir, kebayang kan souvenirnya kayak apa... (ceritanya kita skip dulu yang souvenir karena kemaren gak sempet hunting ke Jatinegara).

Setelah deal harga dengan Mbak Mira (marketing Duta Graphia) kita disuruh ke DP belakang ke tempat cetakan buat ngedesain. Wakwaaawww karena saat itu hari Sabtu banyak juga antriannya. Mana diselak Ibu-ibu pula, grrr...... Satu capeng itu ngedesain ada kayaknya 1/2 s/d 1 jam, bahkan yang dipojokan anteng banget sampe pura-pura gak nyadar ada yang antri mereka ngabisin waktu ngedesain sampe 2jam karena pake bahasa Inggris, iiwww.... Lucunya lagi yang nunggu awal-awal sebelah gue adat Palembang juga, si Ibu-ibu yang nyelak gue nuansa Palembang juga, Bapak-bapak di belakang lagi tanya-tanya undangan nuansa Palembang juga, aku sama Babang? Palembang juga, hehehehehee kayak lagi reunian jadinya.

Setelah selesai ngedesain kita balik lagi ke Duta Graphia yang awal (DG ini tokonya ada 7 ,kita yang dari arah tangga turun di sebelah kiri) buat bayar DPnya sebesar 50%, karena plastik undangan gak termasuk akhirnya kita pesen aja sekalian deh biar gak ribet, tanda terima kasih udah pasti gratis kan yaa.... Akhirnya selesai juga tentang undangan, semoga hasilnya sesuai dengan apa yang kita mau....

Note: Buat capeng lain, warna-warna selain Jasmine (serupa krem) harganya ladi lebih mahal karena warna aslinya ya Jasmine itu.

Next stop: Pasar Jatinegara buat hunting Souvenir, doakan kami yaaa ^__^

x.o.x.o @hei_L