Wednesday, March 27, 2013

Gaji Gak Cukup, Apa Iya??


2 bulan after preparation married yang awalnya pengen ngebahas acara hari H kemaren malah ngebahas financial gara-gara baca link di atas. Wadezig! banget Mbak Wina hananto ini, follow @mrshananto deh.

Kebanyakan orang pasti ngerasa, "gaji gue gak cukup" padahal itu uang udah bertambah tiap tahunnya, ya kan? Tapi gak bisa dipungkiri juga kalau gaji bertambah biasanya pengeluaran otomatis ikut bertambah, misal gaji naik gara-gara sembako atau bbm naik. *ceilah aura IRTnya keluar*

Setelah aku baca link di atas tadi kesimpulannya ini: 

"KALAU NGGA DIKURANGIN YA DITAMBAHIN"

Mbak Wina orangnya kan tegas ya sebagai Financial Planner dengan slogannya "Tujuan Lo Apa?", jadi kalau misalnya gaji kalian cuma segitu ya harus dicukupin, pengeluaran pastinya gak lebih besar, kalau masih banyak dan ada yang bisa dipangkas ya pangkas aja, kewajiban paling penting, utang maksudnya yang punya kredit ke bank atau orang harus diperhitungkan per bulannya sesuai kemampuan berarti intinya kamu harus punya sedikit tabungan minimal, Mbak Wina tidak menyarankan untuk ikut unitlink, kalau bisa proteksi ya proteksi, kalau mau invest ya invest... #cmiiw

Tulisan yang di bold tadi sebenernya buat aku sendiri sih sama suami, sekadar ngingetin untuk berusaha cari penghasilan lain, namanya juga newlyweds yaaaa banyak banget yang belum kesampaian, ya rumah, mobil, investasi, bantu orang tua, nabung untuk ke depannya dan sebagainya dan sebagainya lagi, hahahahahahhaaaaa nah loh banget kan banyak mau banyak... :p

Bersyukur jangan ngerasa kurang melulu yang pasti, apa yang bisa di pangkas ya di pangkas maksudnya kayak pengalaman saya. Dulu sebelum nikah mana ada sih kepikiran untuk nabung, kayaknya uang cuma numpang lewat semua, bener banget percontohannya Mbak Wina, bantu orang tua segitu, kewajiban segitu, sisanya? memang gak terlalu banyak tapi habis buat main kalau aku sih, main dan belanja yang bisa ngabisin bahkan nambah utang baru di kartu kredit, heuheuheu...

Sekarang, ya punya suami Bunglon yang taraf hematnya masuk akal bahkan bisa menjurus ke pelit buat penghargaan ke diri sendiri (ini bukan menjelekkan loh soalnya dia hemat yang beralasan karena belum mapan) bikin ke akunya mikir, "bener juga, gue gak bisa hidup gini-gini terus, tiap bulannya bikin utang baru dengan kartu kredit main+makan enak min di cafe/resto mall belom lagi belanjanya dan masih punya KTA 7thn lagi" akhirnya selama pacaran kebiasaan buruk itu sedikit berkurang, setelah menikah ya berkurangnya banyak. Kebutuhan dulu baru keinginan. Prioritas baru tetek bengeknya kalau masih ada sisa, dan aku gak harus maksain harus kalau gak kesampaian, mari dicoba lagi di waktu berikutnya. :D

Menurut aku masalah financial itu sensitif, bawaannya suka jadi mendidih karena kayaknya yang kita butuhin banyak tapi uang gak cukup, jadilah harus ada yang adem, netral, bicara baik-baik, dikelola dengan baik, kayaknya aku harus mulai mencatat semua pengeluaran sampe detil mulai dari gajian pertama dari suami ini karena penting banget nantinya kalau ditanyain uang habisnya kemana?

Alhamdulillah punya suami Bunglon, dia kerja di Perusahaan juga mau usaha lain, berdagang, gak malu untuk jualan buah-buahan, pakaian, seprei dll, dan bagi aku, Evan Adriansyah adalah kebanggaan dan berkah yang Allah kasih. :)

3 comments: