Wednesday, September 18, 2013

Senja Tanpa Koma di Bulan Juni

Dari arah dapur aku berlari menuju ruang televisi dimana handphoneku sudah berteriak meminta untuk diangkat, "ya...ya...sabaaarrrr" begitulah aku terkadang seperti gila menanggapi benda mati.

"Hei... Lagi apa?" Sapaan ringanmu di suatu pagi di bulan Maret.

Senyum simpulku terhalang layar handphone dari ujung sini, entah setan apa yang merasuki pikiran kamu, bisa-bisanya menyukai aku yang sama sekali belum kamu kenal. Ataauuu... Seharusnya aku menyadari ini adalah sandungan!

Pagi itu aku melihatmu untuk pertama kali. Tak ada getaran, seseorang yang dalam kamusku termasuk orang-orang "cupu" berkacamata. Tapi tunggu, yang baru aku tau ternyata kamu lulusan Universitas Republik Indonesia? Wow, hatiku begitu luluh dan tunduk untuk orang pintar, sungguh suatu kebodohan yang fatal.

Senja yang merah ini, hanya aku dan kamu, yang saling berbalas ciuman, ciuman yang terlalu panas sebagai tanda perkenalan. Hanya aku dan kamu dengan pikiran masing-masing.

"Kamu bilangnya belum punya pacar loh" aku memojokannya dengan emosi memuncak yang seharusnya tak kumiliki, dia kan hanya orang selewat. Kamu pun terjebak, kebohongan lambat laun akan terkuat, tahu itu?

"Ya aku punya, tapi kami jauh, kami pun bertemu hanya sesekali dalam dua bulan, please yang jangan marah" itu katamu.

Terlalu naif, setanpun mempersatukan kita kembali esoknya. Senja ini, sudah mulai kukenali, aku dan kamu semakin mahir berbagi bibir, lidah yang saling menyatu, dan mengakhirinya dengan sebuah pelukan.

(Merugilah aku bila Tuhan tak menolongku dan imanku goyah akan bujuk rayumu. Hah?! Tuhan kau bawa-bawa).

Senja di awal bulan Mei, entah sudah berapa kali bibir kita saling terkait? Sampai akhirnya aku sadar senja ini harus diakhiri. Sungguh suatu kebetulan yang tak terduga, kamu pun pergi tanpa mengucap kata. Aku lega namun patut mempertanyakan.

Mungkin aku dirasuki dewa penguntit, aku melihatmu dari alam maya. Kamu akan menikah?? Appaaa?? Jadi itu yang katamu hanya bertemu diamu sesekali dalam dua bulan?? Kamu sungguh seorang bajingan tak terampuni. Aku tertawa untuk diriku sendiri, baguslah betapa kebodohanku membuat lalai untuk waspada, hanya karena dia pintar dan membuat nyaman?

***

Senja yang aneh di bulan Juni, tidak biasanya ia begitu dingin, tak terlihat batang hidung matahari sewarna jeruk menghiasi langit-langit bumi. Akhirnya kita bertemu, kamu dan diamu. Aku memberimu selamat. "Kenapa wajahmu gugup, sayang?" Sungguh bila aku bisa menggambarkan wajah pucat diamu mungkin ia serupa awan mendung yang mencoba menahan hujan dan petir. Aku hanya bisa tersenyum dan mengucapkan sesuatu dikupingnya dengan pelan dan tegas, "jaga dia, percaya saja apa yang diucapkannya, dengan begitu kamu tidak akan pernah sakit hati, kecuali hati kamu sekuat baja seperti milikku". Diamu begitu terbata-bata menahan geram saat bertana, "kamu siapa?" Apa yang seharusnya aku jawab selain ini sayang? "Tanyalah ia bila kamu percaya, ya percaya saja selamanya".

Maaf sekali aku harus meninggalkan kalian begitu saja kemarin sampai kamu harus menemuiku keesokan harinya. Lagi-lagi senja yang kita kenali ini. Kamu sudah menungguku pulang dari kantor. Dengan berlama-lama aku memutar kunci. Pintu terbuka lalu kamu dengan cepat menutupnya, secepat kamu menghempaskan tubuhku ke ujung tembok. Itu tidak seberapa sakit bila aku ingat ada hal yang sudah terbayar lunas. Yang aku tahu kemudian diamu pergi untuk meninggalkanmu. Sayang sekali, sayang, ia baru menyadari sikapmu tak sebaik wajah dibalik kacamata itu. Aku membiarkanmu menciumiku dengan brutal sampai akhirnya hal yang selama ini kamu idamkan terjadi. Kita kelelahan sampai tidak ada lagi kata-kata yang perlu diucapkan.

Kamu berpamitan subuh ini, mengecupku penuh mesra dan melakukan serangan fajar sebelum kamu pulang. Kemudian pagi berubah menjadi berisik bukan karena kicauan burung-burung. Dasar jahanam, sampai urat kebaikanmupun sudah putus. Kamu mengunggah foto aku di dunia maya tanpa sehelai benang dengan kamu sebagai latar belakang tanpa terlihat wajah. Begitu bejat sampai ingin aku kuliti hidup-hidup.

Aku menanggung malu sambil mencoba tegak berjalan. Meninggalkan kota kelahiranku dan menuju pulau sebrang, dimana semua orang mungkin tak mengenaliku, mungkin. Yang aku tahu pasti, aku pergi dengan satu tekad, akan kembali menujumu pada sebuah senja di bulan Juni, dengan langit semerah darah dan mengakhirinya tanpa koma.

WEDDING PREPARATION


Wednesday, September 11, 2013

Referensi Make Up #1

Yuhhuuu ini postingan pertama tentang make-up, untuk yang baru "melek" make up dengan peralatan perang seadanya tenang aja, isi tulisan ini sekadar share sebagai newbe...

Pertama kali punya foundation (singkat aja berikutnya jadi foundy) dari Maybeline yang matte warna cokelat itu, standar anak unyu yang baru ngenal makeup dan belum tau ada variannya kayak matte, liquid dll... Lanjut berikutnya beli foundy liquid dari Revlon, terus beli foundy creamnya Krayolan yang katanya bagus. Ternyata bukannya ngejelekin, memang muka aku aja yang dasarnya kilang minyak banget jadi harus rada teliti kalo nyari alas-alas kulit muka gitu, semua merek yang disebutin gak cocok malah berminyak gak tahan lama, tapi bukannya rias itu butuh teknik? buktinya mbak-mbak dari Laris Salon Benhil berhasil nyulap muka jadi kece banget dan seharian dipake gak berminyak banget, riasannya aweettt padahal dia pake Krayolan... kaya gini hasilnya:


Berkat instagram aku keracunan makeup, liat MUA dan berbagai olshop khusus kecantikan bikin penasaran sampe akhirnya beli lah foundy Chanel, bedak MAC dan setting spraynya Urban Decay yang nguras dompet, tapi alhamdulillah harga gak pernah bohong, uang gak penasaran pergi ninggalin dompet, 3 brand besar kosmetik ini keren dan enak banget di kulit. Biasanya kalau aku pake foundy itu berasa tebbeeeelll dan lengket, pake Chanel Perfection Lumiere ini ringan dan haruummm, baru juga aplikasiin foundy dengan teknik kuas, jadi ya pake kuas gitu, sebenernya sayang sih banyak yang nempel ke kuas, tapi bagus hasilnya, bedak MAC edisi Marilyn Monroe juga bagus banget ada kesan shimmeringnya, enaakkk pakenya dan blending perfectly dengan si foundy C tadi... Setting Spray UD baru sekali pake percobaan, enak jadi adem tapi ya itu karena pakenya pas percobaan malem jadi belum tau daya tahannya segimana semua merek tadi, yang jelas kalo hasil keren kayak MUA aja deh, ini hasil muka aku dan Mama (please ignore alis mama yang gak sempurna aku bentuk, hehehehee):




Tutorial:

1. Foundy Chanel Perfection Lumiere shade 20 Beige
2. MAC Powder
3. NYX for eyebase, eyebrow, eyeshadow, lipgloss (beige), blushon, shading
4. PAC Glossy Lipstick Rossy Brown LG 01
5. Oh My eyelashes
6. The Body Shop eyeliner
7. Maybeline mascara
8. Oriflame mono black eyeshadow
9. Setting spray Urban Decay

Kalau untuk sehari-hari di rumah biasanya lebih suka polos karena hubby gak suka istrinya bedandan full make-up, untuk ke kantor kadang gak bedakan kadang bedakan pake PAC by Martha Tilaar 01 dan lipsticknya kadang juga pake alis karena alis aku tipis...

Wishlist aku adalah Lorac Pro Pallete from Sephora, Sun Beam from Benefit, Concealer from Bobbi Brown, Laneige water bank essence/Avene Thermal Spring Water, Damone Roberts eyebrow kit, NARS Orgasm Blush, Sigma essential kit Mrs. Bunny, CC Cream by Chanel, Chanel coco rouge lipstick, Chanel powder, MAC Kinda Sexy, Hypnose Star 24hr Waterproof Mascara by Lancome, Eye curler by Shu Uemura/Chanel..

x.o.x.o @hei_L ^__^