Thursday, April 15, 2010

Cinta dan Harga Diri Itu Tipis!

"Moy lo pernah gak nembak cowo"
pertanyaan itu begitu saja diutarakan oleh mas Aby, obrolan pagi yang ringan di dalam mobil dengan kondisi kesiangan sebenarnya. Mau taukah jawaban saya???
"Nggg... Nggaa *sambil berpikir" lalu mas Aby melanjutkan: "masa sih Moy lo ngga pernah nembak cowo?? Ga asik banget hidup lo lurus2 aja.. Bilang suka gitu???" dan saya pun menjawabnya "Ngga". Untuk jawaban pertama saya memang jujur, mana ada sih nembak cowo?? Kalau jawaban kedua memang saya berbohong, bilang suka sama cowo udah 2x saya lakuin, sebenarnya sedikit malu tapi sebenarnya karena memang saya kurang "sreg" bila harus cerita yang terlalu pribadi dengan mas Aby :)

Mungkin bagi sebagian orang, kalau perempuan bilang suka itu memalukan, bagi saya tidak. Daripada harus bohong dengan embel-embel pertemanan, lebih baik saya jujur, tho bagi saya menyukai lawan jenis itu adalah hal yang wajar. Pernah suatu kali ketika sedang browsing untuk mencari data untuk isi salah satu blog saya, secara tidak sengaja membaca artikel tentang perempuan yang bilang suka sama laki-laki, alhamdulillah yang merespon disitu positif, salah satu komentator laki2nya bilang: saya bangga malah kalau ada perempuan yang bilang seperti itu, berarti mereka jujur, untuk mengumpulkan keberanian bilang suka saja pasti sulit untuk mereka >> (couldn't agree more). Yes guys, untuk jujur hal itu pasti ngga sembarangan berpikir, butuh berhari2 bahkan mungkin hitungan bulan, siap dengan segala resiko yang terburuk: tidak menjadi teman sama sekali, seperti sekarang.

Tadi malam saya chatting dengan my lovely dulur @tyonk, dia tanya kenapa ganti account YM??? (sorry just for info: i've 2 accounts on Yahoo & 1 on Gmail) so saya bukan mengganti, tapi hanya menggunakan account yang satu lagi, itupun kalau saya tidak malas :)
Maaf dengan jalan cerita yang sedikit melenceng ttg penjelasan YM barusan. Nah mau tau jawaban saya?? Nope.. Biar ga liat dia ol saja. Setelah perdebatan kecil diantara saya dengan dulur, akhirnya dia ngerti juga kenapa saya merasa lebih baik memakai account yang satu lagi, bukan saya yang menjauh, bukan saya yang pentingin ego ngga mau menyapa pertama kali, i did dear, i did... Tapi batas Cinta dan Harga diri Itu Tipis, alhamdulillah dan untungnya saya diberikan otak untuk berpikir. Kalau hanya saya yang terus-terusan berusaha mempertahankan pertemanan itu, terlihat saya yang "ngebet", dimana harga diri saya sebagai seorang perempuan?? Sorry... Sesuka-sukanya kita sama orang jangan ngebuat kita seperti orang bodoh! Pernyataan suka hanya pernyataan, bukan akhir dari segalanya, bukan berarti kita harus pacaran, bukan berarti juga jadi musuh. Saya bukan egois, hanya mencoba dan terus mencoba bersikap realistis dan positif. Kalau di postingan sebelumnya saya bilang kangen, itu wajar, setiap orang pasti akan merasakannya, kangen itu tidak sama dengan masih suka yaaa.

Oiya, sedikit melenceng dari judul, waktu kemarin saya baca Pak @tifsembiring pernah RT-ing tentang cinta tanpa syarat, katanya kalau cinta bersyarat itu namanya perdagangan, yah seperti itulah garis besarnya.
Hmmm penasaran saya tulislah detailnya:
"Bila cinta tidak tahu caranya memberi dan menerima tanpa syarat, itu bukan cinta tapi perdagangan-emma g".
Maaf pak, saya kurang setuju, bukan tidak ya... Setau saya hanya bohong besar bila cinta tanpa syarat, kalau begitu gampang saja dong orang yang menikah berbeda agama tanpa harus pusing2, pasti banyak yang antri, dan pasti sewaktu2 kalian bisa melihat saya ada dalam antrian tersebut, anythings possible right??? Hhe... Terus kalau gitu siapapun bisa menikahi siapa saja, tidak ada yang stress, semua bahagia, karena tidak perlu memikirkan pepatah orang tua jaman dahulu, lebih tepatnya orang Jawa: Kalau cari pasangan dilihat lagi Bibit, Bobot, Bebetnya! Hey... definitely am agree with this, itu syarat menurut saya, tolong kasih tau bila ada kata yang lebih tepat mengenai hal tersebut.

Untuk closing tentang judul ini, saya hanya punya satu harapan:
Saya selalu ada disini, siap untuk berteman kapan pun, karena bagi saya: saya dan kamu adalah teman. :)

9 comments:

  1. Beda benci dan cinta itu juga tipis.
    so jangan membenci kalo nggak mau mencinta..

    loh.. loh.. nyambung gk sih.
    gpp. nyambung gk nyambung kata kamu kan tetap berteman..

    hwhahahaha.. ups.. *mingkem*

    ReplyDelete
  2. Kamuuuuuuu..... Siapa yg bilang benci?? Aku ngga ada benci orang, benci sama cinta itu tipis??? Tergantung, hhe....

    ReplyDelete
  3. kan aku bilang 'juga'. berarti nggk cuma harga diri yg tipis dengan cinta. benci juga.. :p

    *lempar pulpy orange*

    ReplyDelete
  4. Kan kata aku juga tergantung *ngeyel*

    Hhaaaaa... Tangkep pulpynya *glek..glek..glek...

    ReplyDelete
  5. aku kira tergantung tebal tipisnya..
    #ngeyeljuga

    lagi semangat nulis ya?

    ReplyDelete
  6. Bukan semangat El... Geregetan aja ada yang harus ditulis, tuh berhari2 gue gada ide buat nulis.

    ReplyDelete
  7. bener sekali, jaraknya tipis bgt
    lucunya, ada yang mengobral "cinta" tanpa punya harga diri..misal, anak2 SMA yang sekarang "terbuka"
    atw ada juga yang terlalu menjaga harga diri sehingga punya cinta..

    salam,
    Bolehngeblog

    ReplyDelete
  8. Yap kalo yang anak SMA "terbuka" itu bisa dibilang BODOH! Semua yang pernah ngelakuin pun BODOH! Itu namanya: asas-pembenaran-cinta, hha lebay dikit bahasanya gpp...

    Nah kalo yg tertutup menghasilkan cinta itu sedikit ga ngerti aku?? Maksutnya karna pertahanin harga diri jadi timbul respect gitu?? Nice :)

    ReplyDelete
  9. Sebenarnya anak SMA yang "terbuka" bukanlah orang bodoh..mereka tidak punya identitas diri karena terjerumus oleh budaya2 yang gak bener (saya gak bilang budaya asing/barat) akibatnya ya banyak terjadi aborsi, perselingkuhan, AIDS dan lainnya...

    salam,
    Bolehngeblog

    ReplyDelete