Saat rasa itu menjemput, kenapa rasa takut ikut???
Saat logika terlalu mendominasi, cinta terasa basi...
Saat hati akan bersauh, dermaga terlalu jauh...
Seperti peluru yang terjebak dalam senapan, terlalu takut untuk salah sasaran. Hidup berkarat sampai waktunya tepat ditembakkan.
Hujan bergemericik menenggelamkan lamunan, mengayunkan kenangan mencampuradukan perasaan.
Harus sekuat apa lagi hati ini terbuat?? Tuhan kuatkan aku tetap tersenyum. Kau peluk aku dengan perasaan ini (lagi), menyeretku untuk sabar yang tak berbatas. Aku siap bila dia bukan permintaanku untuk yang "terakhir".
Tuhan, terimakasih untuk perasaan ini :)
love dis ^_^
ReplyDeleteTY Puutt.... Ayo ikutan nulis juga, menyenangkan :D
ReplyDeletehiihii..sumbangan cerita ajaaah boleh gakk...?
ReplyDeletejudulnya membatalkan rejeki copeet..hehehhee*serius*..ak pnah ngalamin itu
Boollleeehhhhh..... Coba aktif di twitter, ada @cerfet yang menyenangkan..... Kirim via inbox aja yaa... Ntar aku posting ulang disini + pengumuman di Twitter + FB :P
ReplyDeleteoke..oke..
ReplyDeleteak jarang twit2..hhee..coba deh tar..
^^