Sunday, October 24, 2010

KAPAN? (Kapan-kapan deh ya!)

Sudah ratusan status yang saya baca di Twitter ataupun FB bilang bahwa mereka bosan ditanya Kapan (nikah)?
Buat orang-orang yang punya kebiasaan jelek bertanya Kapan, PLEASE STOP TO ASK THIS SILLY QUESTION!!

Kapan Kerja?

Ya ampun, sengsara banget ya kalau banyak yang nanya gini, belum lagi kalau keluarganya cerewet malah marahin. Tolong pengertian, bukan berarti mereka itu tidak berusaha, ungkapan: Jaman Sekarang Cari Kerja Susah itu benar adanya. Kecuali kalau itu orang memang kerjaannya cuma tidur-tiduran melulu plus main game terus tanpa menghasilkan uang, boleh ditanyain, dimarahin lebih disarankan. Kalau yang sudah berusaha dikasih semangat dan dibantu untuk lowongan kerjanya.

Kapan Nikah?

Taukah kamu setelah saya mengamati dari berbagai cerita dan pemberitaan, ada beberapa hal yang bisa saya kasih pendapat. Saya heran kalau nonton acara-acara gosip (yang seperti biasa bakal langsung dikomentarin pedes), kok artis masih muda yang umurnya belum sampai 20 aja sudah ditanyain kapan nikah? Booooo mereka aja pacaran masih dalam itungan bulan kali, jaman saya seumur itu masih cinta monyet, masih belum kepikiran bakal nikah besok juga. Contoh konkretnya sebagai reminder adalah pasangan yang dulunya pacaran dan selalu ditanya-tanya: Adli Fairuz dan Sheeren Sungkar *ceeiillee gue up to date juga yak gosipnya, katanya kaga suka gosip?? nyihihihiii* Kasus lain yang paling penting adalah, kalau memang kita sudah saatnya menikah, apalagi perempuan yang umurnya sudah di atas 23 pasti sudah sering ditanya oleh orang-orang disekitar anda. Mulai dari di undangan, teman sekantor, tetangga, keluarga besar sampai ke tukang baso langganan, lengkap banget pada pengin tau. Memang gak salah kalian nanya, dan saya tau kalian ingin melihat saya/kami yang belum menikah ini bisa merasakan indahnya berumah tangga *ihhiiyy udah kayak Ibu-ibu yak* Tapi kalian sadar gak kalau kita sebenarnya sudah capek dengan pertanyaan yang itu-itu aja? (salahnya kenapa kaga cepet-cepet nikah?? Yeeeee maunya sih gitu). Lebih parah kalau yang nanyanya kamu lagi (lagi-lagi) kamu, atau ditanya sama orang yang sama-sama belum menikah. Sepertinya saya pernah bahas ini di judul yang lain ya, intinya kita memang belum dikasih, belum waktunya. Jangan selalu bertanya pertanyaan ini dong, kami-kami ini mau menikah, tapi gimana? Kami si (yang katanya) perawan tua dan bujang lapuk tersayat loh dengan pertanyaannya kalau keseringan.

Kapan Punya Anak?

Seperti biasa, pertanyaan ini maksudnya adalah doa, tapi untuk yang sudah menikah pertanyaan ini menyakitkan sekaligus bencana. Tolong yang punya mulut, hati, dan pikiran mulai di jaga ya. Pertanyaan ini sangat sensitif soalnya, kalau sudah berumah tangga bisa jadi masalah, padahal mereka inginnya ya punya anak. Contohnya: saya punya temen, sebenernya mereka lumayan santai, pikir rasionalnya adalah ya bagaimana dikasihnya saja... Tapi karena banyaknya pertanyan dari si ini dari si itu dia jadi kepikiran, malah buat stress sendiri, sudah datang kemana-mana, berusaha lebih intinya, belum dikasih juga, dan dia bilang kalau dia sudah capek ditanya, sakit juga ditanyain terus. Sekali lagi buanglah rasa ke-Kepo-an kalian, cukup berdoa dalam hati.

Kalau kalian sudah baca ini dan masih juga suka bertanya pertanyaan-pertanyaan diatas berkali-kalu itu tandanya kalian keterlaluan! Mulai biasakan untuk menjaga perasaan orang lain ya. Menjaga dan Selalu membuat senang orang lain itu beda konteks.

1 comment:

  1. ok saya masih akan berhadapan dgn 3 pertanyaan itu. skrg aja msh mumet ditanya2 KAPAN LULUS??? :((

    ReplyDelete