Wednesday, July 21, 2010

Erick atau Trisna??

Hei readers... Pasti bingung ya sama judulnya, siapa sih Erick? Siapa sih Trisna? Artis juga bukan kok kebagusan banget ditulis di blog ini, hehehe mari saya jelaskan.

Awal mulanya saya bingung mau kasih judul apa, biar menarik dan ngga biasa, kok jadi bingung sendiri ya.... Mau ikutin tokoh-tokoh di film sama sekali ngga kebayang siapa yang paling pantes, jadi manusia berdua di atas itulah yang saya anggap paling cocok dijadikan judul. Tema dari tulisan ini bersumber dari @AgynessGee, siang hari ini dia ng-tweet tentang:

"sudah g zaman org pinter tuh "cupu", yg kekinian org pinter tuh supel,modis, dan gaul...bnr bgd :)"

Dan gue pun segera menjawab:
"Cupu or ngga itu pilihan, neng gaul :p"

Seperti itulah kiranya kalian bisa langsung liat di timelinenya @AgynessGee karena dia menjelaskan tentang stereotype antara si cupu dan si gaul. Seperti biasa si ibu yang pinter ini ngtweet:
"hei cntk write ttg smart-cantik-gaul dunk, coz it's so u :) tar undang gw baca ya"
Hmmm dipikir-pikir kok gue mau aja ya menuhin permintaan dia, hahaha bodoh juga nih, padahal Agnes Fitria Nandrie ini orang yang pintar loh, pengetahuannya luas, pinter debat dan pinter nulis, dia pemenang beasiswa Djarum gara-gara karyanya :) bisa cek blognya di www.a6n3z.blogspot.com Yah demi setan yang sudah menyumbat otak saya untuk meneruskan "cerbung-satu-satunya" yang tersohor itu, bolehlah diselingi beberapa tulisan yang lain.

Kembali sama Erick dan Trisna, jadi mereka ini adalah teman-teman saya waktu di kelas 2.1 SMUNSA Purwakarta. Maaf ya temans saya mencatut nama kalian tanpa permisi, dan mungkin tanpa sengaja dan tanpa ada maksud untuk mengdiskreditkan antara yang satu dengan yang lainnya. Saya hanya ingin memberi contoh dan membuka mata kalian lebar-lebar. Siapa Erick? Dia adalah teman baik saya yang suka dipanggil abang, duduknya tepat didepan meja saya di belakang, berkacamata tapi dia bukan termasuk manusia cupu, hanya bawaan mata dia saja "siwer" hahahaa... Erick ini termasuk pinter, yang jelas lebih pinter dari saya, tapi dia orangnya supel, membuka diri dengan yang lain, sama-sama tim basket, berbeda dengan Trisna, siapa dia?? Trisna ini berkacama (juga), duduknya di barisan terdepan persis sebelah jendela depan tempat duduk guru, Trisna ramah namun dia pendiam, sudah pasti pintar (jangan ditanya). Harusnya saya memasukan nama-nama lain dengan kondisi yang berbeda, tapi kalau disebut nama kasian teman saya yang kurang pintar disebut disini, jadi lebih baik yang pintar saja ya :P
Kembali pada persoalan, deskripsi di atas sudah cukup buat kalian "mengetahui" jenis-jenis orang yang ada disekeliling kalian, teman ataupun rival, biasanya kita menjudge orang dari covernya saja kan. Sudahkah anda benar-benar mengenal mereka secara dekat?? Mengetahui saja tidak cukup, orang-yang-liat-hanya-selewat-tanpa-mengenal biasanya SOK-TAHU dan suka berpikiran negatif, mungkin itulah yang dikeluhkan oleh teman saya Agnes tersebut. Jadi disini (sekali lagi mungkin) dia dihadapkan dengan orang yang "cupu-cupu-kutubuku" dan dia dianngap sebagai cewe gaul yang stu**d. Bisa dibayangkan seorang Agnes dikatan seperti itu pasti langsung berang habis-habisan :D

Dear readers, sometimes as a human being, we just judge each other by each cover, and i did. Tapi itu dulu, bener kata Agnes di twitternya tentang jaman sekarang itu orang pinter gak harus cupu, tapiiiii..... Saya juga gak setuju sama isi tuitnya yang ini: "udah ga zaman bkn berarti hrs selalu mengikuti zaman,jika nyaman y silakan..tp pd kenyataannya itu harus diunderline "skrg-emang-udh-ga-zaman" >> kenapa saya ngga setuju? Seperti yang saya bilang, mau jadi cupu atau jadi anak gaul itu pilihan masing-masing individu rite? Kalo kenyataannya ga jaman, hmmmm basicly itu balik sama kepribadian, biasanya orang yang pintar cuek untuk hal-hal yang biasanya anak gaul lakuin, misalnya pakaian atau rambut atau sepatu. Nah faktor kebiasaan mereka yang cuek itulah yang ngebuat mereka tidak-terlihat atau cupu. Benar sekali, kebiasaan dan kenyamanan itu sangat lekat, jadi ngga terpengaruh oleh yang namanya zaman, bagi yang katanya anak gaul pasti nyebut mereka cupu, gitupun sebaliknya mereka menganggap anak gaul itu stu**d, dibayangan mereka anak gaul itu taunya senang-senang, haha-hihi, main, jadi kormod (korban-mode), salon dan sebagainya. Padahal ngga semua anak gaul seperti itu, anak gaul merasa nyaman kalau memakai atau mengikuti jaman, bukan berarti mereka ngga belajar, bukan berarti yang ada diotak mereka cuma: how to be exist??

Nah, jadi bagi kalian yang ngerasa cupu atau gaul, come on buka mata kalian lebar-lebar, saya ngga bosan-bosan mengingatkan: coba liat dari sudut pandang lain. Pengertian, itu kuncinya. Ngomong lah baik-baik, kalau ngga bisa kasih alasan kenapa ngga suka satu sama lain yasudah, orang yang pintar dan berpikiran modern ngga akan terlalu peduli dengan hal kecil seperti ini, anggap saja mereka (mau yang ada di tim gaul atau tim cupu) ngga ada kerjaan, anggap saja mereka iri dengan eksistensi kalian, ngga mau ngeliat kalian maju. Go on! Kalau harus denger apa kata orang terus bisa ngebuat kalian ngga maju, stuck, dan stress sendiri. Cuek saja, kalau itu benar segera perbaiki, kalau itu salah buktikan, because best revange is living well (best quote from my bestie @auliyamawar).

Pesan dari tulisan ini:
Urus diri kalian sendiri dulu, baru menilai orang lain. Kalau orang lain salah, cukup ingatkan. Kalau kamu maksa kehendak, berarti kamu orang-yg-suka-ikut-campur-urusan-orang-lain. :)

5 comments:

  1. good job Ami :)

    But serious i'm not damn smart like u thinking, just ordinary hehehe

    setuju2...sharusnya qt ambil langkah "tidak-perduli" heheh..
    seandainya saja itu hanya menjadi rumor dan perbincangan opera sabun..absolutely..gw akan ignore it..but somehow itu ternyata berpengaruh trhdp kerjaan..hehe, for example.
    because of tampilan yg terlihat "young",dtmbh pake blouse "zaman-skrg", high heels, dan tas lucu..ada seorg bahkan tidak seorg sy mnemukan 3 hahah :P yg bilang "aduh ade yg itu terlalu muda,bs yg lbih senior g takutny g ngerti dy" glek....:(
    then stlh diyakinkan atasan bahwa "ade" itu juga mngerti, maka project berjalan..stlh goal dg hasil krjaan diatas rata2 hasil yg diharapkn he said "wah mba (lsg diganti dr ade jd mba :P)saya puas dg ini,ga nyangka sy.."
    me...juat smile "emg tdnya berfikir akn sprti apa pak?" .."hehhe sy fikir mbanya blm mumpuni,abis kliatan tukang main ya" busyeeettttt...
    Hate to hold in that situation..maka dr itu bahaya bgd sbnrnya labelling itu,ngaruhnya g hnya di mind-set bs ke bisnis jg, bahkan ke perlakuan..hihihih :)


    anyway thx , good point of view :)

    ReplyDelete
  2. eh lupa, org yg dibilang "ade" itu jg baca..*piss lind* hehhe

    dy bukan aqyu lho..tp tmn satu tim aq..krn klo aq tdk sekeren dy,dan lbih sering pake blazer aja (red:biar nampak ibu2) heheh..

    ReplyDelete
  3. As if Neeezzz... Shut up all underdogs mouth (ups...) hhe pembuktian adalah segalanya. Bawel nyerca orang terus belum tentu bener, harus dibales dengan pukulan telak, hahahaa...
    Yang jelas kalau anjing menggonggong, gak usah ikut2an nyalak, hasilnya bakal rame ;)

    ReplyDelete
  4. #bersyukur hingga saat ini nggak pernah ngatain orang cupu. Soal orang yang ngatain gw, terserahlah. Selama gw nggak ngatain orang itu, gw pikir itu lebih baik... hwehehe....

    Tulisanmu makin berat yyanngg.. :)

    ReplyDelete
  5. Aku pernah yaaannggg... Dalam hati tapinya :D

    Ngga berat kok soalnya gak ditiban batu 1000kg *lebay* hhaa...

    ReplyDelete