Monday, December 20, 2010

Secangkir Kopi Yang Menghitam #111kata

Angin bertiup cukup kencang sore ini, Kinan menyelipkan rambut ikalnya di belakang telinga sambil memilah foto alam Karimun Jawa hasil jepretannya. Tangannya menggantung di udara tatkala ia mencium aroma kopi hitam pekat menusuk hidungnya. Cepat ia membalikkan tubuhnya untuk melihat sang empunya. Seorang pria paruh baya tampak tenang menerima kopi tersebut tak menyadari tatapan Kinan yang menghujam.

Seketika Kinan meninggalkan tempat tersebut. Napasnya tersengal. Sudah lama sekali ia tidak kembali ke kota. Ia memejamkan mata mengusir pikirannya. Secangkir kopi pekat hitam dan bayangan yang ikut menghitam. Malam yang begitu dingin, teronggok segelas kopi hitam pekat kesukaan almarhum Papa yang teringat saat Mama pergi dari rumah enam tahun lalu. Kinan benci kopi...

No comments:

Post a Comment