Tuesday, May 11, 2010

Ide, Tulisan, Menulis dan Bahasa Indonesia.

Sudah lama sekali saya tidak menulis, pun membuka blog ini tidak sama sekali. Akhir-akhir ini buntu, sesekali muncul keinginan untuk menulis, tapi tidak ada ide yang berusaha mencuat di pikiran ini, berlarian....

Ya saat ini saya menulis, tapi tetap tidak ada yang hendak saya tuangkan, padahal di luar sana tetesan hujan berguguran membuat jalanan basah dan di beberapa bagian seperti membuat danau dalam ukuran mini. Harusnya saya bisa mendapatkan ide di saat seperti ini, tapi tetap saja walaupun pikiran menari-nari berusaha mencari tapi ide itu entah sedang lari kemana. Aahhh mungkin hidup saya sedang berjalan dengan riang dan teratur, tidak ada yang perlu saya ceritakan disini, semua cerita-cerita mini tentang hidup saya tersedot di twitter, hmmm ternyata permasalahannya itu, saya terlena!

Tapi harusnya saya banyak mendapat inspirasi untuk menulis, jujur saja iya, tapi permasalahan lain muncul, saya posting memakai hp bukan komputer, ya karena saya tidak mempunya komputer, laptop atau netbook, jadi saya ingin menulis ini itu terbatas pada kemampuan & ketidakmalasan untuk browsing.

Saya hanya ingin menulis ketika saya benar-benar ingin menulis walaupun isinya suatu ketidak-pentingan, memang bagi saya semua yang sudah ditulis merupakan sebuah ketidak-pentingan karena saya mempunyai waktu yang tidak begitu penting sehingga menghasilkan sebuah tulisan... Kalaupun ada yang memuji tulisan saya, itu adalah sebuah bonus, malah cenderung menjadi sebuah pekerjaan rumah karena saya (ingin) berusaha untuk menulis lebih bagus lagi. Saya senang dipuji, jujur saya saya menjadi tersanjung, saya senang karena cerita saya bisa menghibur bagi sebagian orang walaupun itu jumlahnya sedikit.

Saya menyukai tulisan dan menulis, entah sejak kapan ketertarikan itu muncul, sepertinya dari dulu... Saya punya diary sewaktu saya kecil, tapi tidak tau keberadaannya sekarang karena saya bukan manusia (perempuan) yang apik... Saya suka menulis puisi dari pengalaman-pengalaman saya ataupun orang lain, tapi puisi saya tidak bagus, saya tau itu, lagi-lagi karena pembendaharaan kata yang saya miliki sewaktu dulu, bahkan sampai sekarang. Saya pernah mencoba membuat cerpen, itupun cuma mampu membuat satu, yang membacanya pun hanya teman sebangku saya waktu SMA, kata dia bagus, hmm mungkin iya atau mungkin iya juga dia hanya ingin membuat saya senang, hahahahaa tak tau la...

Dari dulu saya menyukai pelajaran bahasa Indonesia, nilai saya tapi tidak special, berkisar di 7 - 8 - 9, tapi saya menyukainya. Kalau kemarin ada berita mereka yang tidak lulus Ujian Nasional mempersoalkan bahasa Indonesia itu sulit saya merasa aneh, mungkin nilai bahasa Inggris mereka bagus?? Kesalahan itu ada di pengajar atau yang di ajar sebenarnya?? Ke-Nasionalisme-an mereka itu dimana?? Saya suka berbahasa Inggris walaupun saya tau terkadang saya mempermalukan diri saya sendiri karena struktur kalimat saya yang kacau balau, tapi saya tidak perduli, karena saya memang tidak bisa dan sedang belajar. Walaupun disana sini saya memakai bahasa Inggris bukan berarti saya tidak (harus) menjadi lupa akan bahasa Indonesia, begitu pula dengan bahasa sehari-hari yang dipakai (baca: slank): TIDAK!

Semua tulisan yang saya buat berdasarkan kisah nyata, apa yang di dengar di lihat dan di rasakan ingin rasanya dituliskan, tidak heran jumlah tweet saya ribuan. Bukan saya ingin eksis, saya hanya menyukai menuliskan apa yang saya rasakan. Seperti sekarang ini, berawal dari kebingungan kehilangan ide untuk menulis, malah menghasilkan sebuah tulisan yang panjang. :)

2 comments:

  1. kalimat yang mengalir, mengantarkan pembaca untuk menikamti kalimat berikutnya terasa dalam tulisanmu ini. eh...

    Ada hubungannya antara ke-Nasionalisme-an dengan nilai pelajaran bahasa Indonesia ya?

    ReplyDelete
  2. Dalam??? Hmmm ngga tau sedalam itu...

    Iya dong berbahasa Indonesia itu berhubungan dengan Kenasionalismeaan kita, coba kalau ada orang yang nanya: kamu dari mana?? "Indonesia" eh kamu pernah ga naik kelas ya, kenapa?? "jatuh gara2 pelajaran bahasa Indonesia" Krik2 banget kaaaannnnnnnn..... Ko belajar bahasa Inggris bisa sampe les tapi bahasa Indonesia sama sekali ga peduli ;)

    ReplyDelete