Monday, January 09, 2012

Secangkir Kopi dan Sebuah Obrolan

Secangkir kopi hitam beralaskan pisin berlogo perusahaan sudah tersaji di atas meja kerja, kini cangkir itu sudah berpindah tempat di dekat layar komputer. Sambil menyeruput dan browsing mengenai Vietnam saya terpikir obrolan dengan staffnya boss mengenai teraturnya Korea dan membandingkannya dengan Indonesia. Obrolan selingan yang cukup serius dan menyenangkan beberapa hari kemarin sebenarnya dan terus kepikiran.

Hal yang ngebuat terus kepikiran adalah kata-kata saya sendiri sebetulnya, "Pak, sebenernya hanya nunggu keajaiban sih kalau seumpamanya Presiden ngeluarin dekrit untuk menghimbau rakyatnya bersih-bersih, saya yakin tuh semuanya juga pengin Indonesia maju, pengin Indonesia bagus, tapi bingung udah kadung (terlanjur) berantakan" Bapak itu cuma cengenges ngerasa gak yakin, "Ya cuma keajaiban kalau sampe keajaiban kayak gitu, susah kalau mau ubah dari sekarang, orang-orangnya juga terlanjur kebiasaan" Saya pun hanya tersenyum miris membayangkan.

Entah itu harus ngeluarin Keputusan Presiden atau Dekrit ya sebenernya? Karena sesuatu yang luar biasa bisa jadi Dekrit karena diluar ketetapan hukum yang berlaku, seru aja semua masyarakat Indonesia tunduk atas perintah Presiden dan membersihkan lingkungannya, keren banget deh pasti. Jadi ada satu hari atau mungkin dua hari khusus secara bergotong-royong kita bersihin lingkungan. Gak capek dan ngerasa percuma sendiri, nanti perasaan capek kerja bakti itu bakal kebayar dengan lingkungan yang bersih dan kesadaran masing-masing orang (semoga).

Tapi itupun entah kapan... Sekalian sharing yang diveritain Bapak itu selama perjalanan dinas dan jalan-jalan di Korea... :
  1. Selama jam kerja jarang banget ada pegawai kantor di jalanan atau di mall, mall itu sepi hanya pedagangnya aja. Di angkutan umum selama jam tersebut paling anak-anak sekolah yang baru pada pulang. #bedabangetdengandisini
  2. Mereka pekerja keras, baru pulang itu sekitaran maghrib atau malem, kayaknya semua pada makan siang di kantornya masing-masing.
  3. Mereka tinggal di flat dimana ada aturan gak boleh masak, mungkin menghindari kebakaran. jadi pas bubaran kantor atau udah malem jalanan itu rame, tempat-tempat makan. Mall juga misalnya ada 6 lantai isinya tempat makan, dan pasti penuh. (bagus juga idenya, ini menciptakan lapangan kerja baru, semua ada tugas & tempatnya masing-masing).
  4. Dikasih oleh-oleh kain batik ditolak, karena apa? karena bagi mereka malu untuk memakai produk luar, mereka lebih bangga pakai produk buatan sendiri. Mobil pun disana adanya KIA dan Hyundai, kalau perlu mereka ekspor. #kagum (jadi mereka sangat tau potensial negaranya seperti apa dan memberdayakannya bagaimana).
  5. Sudah pasti negaranya bersih dan teratur. #bedabangetdengandisini
Kopi ini sudah habis disesap, yang tersisa hanya ampasnya yang menghipnotis hidung....

No comments:

Post a Comment