Wednesday, July 27, 2011

SAJAK KAMBING

*Tetiba menemukan tulisan di notepad yang belum selesai. Sampai lupa pernah menulis ini. Penggalan dari isi twitter dibait pertama dan kedua. Malam ini terselesaikan sudah* Seharusnya lebih tepat menjadi Sajak Kunang-kunang :)


Dengan ribuan tanya kita dipertemukan, dengan satu tekad kita berjalan, dengan anggukanNya kita akan terus bergandengan.

O lihatlah bulan ikut tersenyum, saat kamu melihatnya menghilang, yakinlah bahwa ia sedang berbahagia mengumumkan pada semesta mengenai kita.

Aku sempat melihat kunang-kunang di pekatnya hutan belantara. Sambil mengaguminya kusempatkan untuk menyentuhnya. Rasa yang tak berkadar. Sungguh indah.

Kunang-kunang tidak bisa diam. Kubiarkan ia terbang, menari-nari mencium alam bebas. Sampai ia menghilang dibalik pandangan ku hanya bisa terdiam. Gelap kembali menyergap.

Jarak adalah patahan rindu yang ingin disambungkan. Waktu adalah pengikatnya.

Aku adalah siang, dan kamu adalah malam. Kita dipisahkan oleh senja yang menjingga. Sayang, kita memang tidak akan pernah bersatu.

Aku lihat kunang-kunang ditelan kuasa malam. Hanya bisa mengaguminya barang sejenak. Membebaskannya agar tetap terbang. Mendoakannya agar selalu indah penuh cahaya.

Terbanglah, terbang.

No comments:

Post a Comment