Rindu...
Satu persatu berkumpul
Merah....
Saling bergumul dengan emosi mengepul
Rindu...
Tanpa cawan, ia berceceran
Merah...
Jungkir balik penuh sakit, ia bertahan
Pada awan yang mengalirkan hujan ia berpesan:
Kejam!!!
Kau menyapu badai pada pesakitan
Nanar membelalak ia mengacungkan tangan:
Tuhan???
Asin terkecap diantara riuh hujan dan tangis sedu sedan
Lalu ia duduk terdiam dengan lutut yang bersentuhan pada dagu yang licin oleh linang air mata
Terbahak...
Sinis ia memandangi takdir
Kemana doa-doa itu tersangkut?
Sekali lagi ia bertanya pada Tuhan,
Kenapa ia dipaksa hidup hanya untuk merasa sakit??
Hujan berhenti menangis,
Ia menengadah pada langit serupa peach
Ia tersenyum...
Pikirnya, Tuhan sedang menyapa
Ia tersenyum...
Harapnya, Tuhan hentikan saja!
Satu persatu berkumpul
Merah....
Saling bergumul dengan emosi mengepul
Rindu...
Tanpa cawan, ia berceceran
Merah...
Jungkir balik penuh sakit, ia bertahan
Pada awan yang mengalirkan hujan ia berpesan:
Kejam!!!
Kau menyapu badai pada pesakitan
Nanar membelalak ia mengacungkan tangan:
Tuhan???
Asin terkecap diantara riuh hujan dan tangis sedu sedan
Lalu ia duduk terdiam dengan lutut yang bersentuhan pada dagu yang licin oleh linang air mata
Terbahak...
Sinis ia memandangi takdir
Kemana doa-doa itu tersangkut?
Sekali lagi ia bertanya pada Tuhan,
Kenapa ia dipaksa hidup hanya untuk merasa sakit??
Hujan berhenti menangis,
Ia menengadah pada langit serupa peach
Ia tersenyum...
Pikirnya, Tuhan sedang menyapa
Ia tersenyum...
Harapnya, Tuhan hentikan saja!
,, kemana doa2 ku tersangkut ,,??
ReplyDeletethe right words for the rihgt time ,, *saatiniuntukku*
_renna_
wow... semoga cepet ceria ya :)
ReplyDelete